PROSUMUT – Nasib buruk AS Milan di kompetisi Eropa musim depan tak lepas dari kesalahan pengusaha asal Tiongkok, Li Yonghong, yang mengakuisisi klub tersebut dari tangan Silvio Berlusconi pada 2016.
Li, lewat perusahaannya, Sino-Europe Sports, justru malah membenani AC Milan dengan utang yang besar. Akibatnya, AC Milan yang sudah melanggar aturan ‘Financial Fair Play’ di ujung kepemilikan Berlusconi malah semakin terpuruk.
Elliot Management, perusahaan yang mengakuisisi AC Milan dari Sino-Europe Sports, menyatakan pelanggaran FFP yang dilakukan Milan merupakan akibat dari salah urus klub oleh rezim Li. Milan pun menerima keputusan UEFA yang melarang klub tersebut tampil di Liga Europa 2019-2020, Jumat 28 Juni 2019.
Milan dianggap tak mampu menyeimbangkan neraca keuangan klub dan tak berhak main di Eropa.
“Kami menerima sanksi tidak boleh berkompetisi di Eropa selama satu musim karena pelanggaran aturan FFP dalam tiga periode, yakni 2014-2017 dan 2015-2018,” demikian pernyataan klub sebagaimana dikutip Football Italia.
“Pemegang saham saat ini membeli klub ini pada Juli 2018 dengan setumpuk kerugian yang dialami klub karena pemilik AC Milan sebelumnya gagal membayar utang. Kerugian dan pelanggaran aturan FFP adalah konsekuensi dari tindakan yang diambil pemilik klub sebelumnya. Klub harus menerima sanksi dan akan berusaha untuk kembali mematuhi peraturan. AC Milan tetap berkomitmen untuk mengembalikan klub ke tempat yang seharusnya di puncak sepak bola Eropa. Sanksi yang kami terima akan menjadi pemicu untuk berbenah.” (*)