PROSUMUT – Transaksi dengan menggunakan kartu debet, kartu ATM maupun kartu kredit di Sumatera Utara tercatat mengalami kenaikan. Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumut mencatat, rata-rata peningkatan mencapai hingga 6 persen per bulannya.
Direktur BI Kantor Perwakilan Sumut, Andiwiana Septonarwanto, mengatakan BI memiliki kebijakan dalam mendata perkembangan transaksi keuangan yang berbasis kartu untuk wilayah Sumut.
Dari pendataan tersebut pihaknya bisa melihat tingkat konsumsi masyarakat Sumut baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Dengan begitu, BI bisa mengetahui tingkah laku dan kecenderungan dari masyarakat ketika menggunakan kartu mulai dari kartu ATM, Debet dan juga kartu kredit. Begitu juga dengan tingkat konsumsi masyarakat Sumut,” katanya di Medan.
Bank Indonesia mulai mengembangkan kebijakan tersebut sejak September 2018. Dari data ini, dapat dilihat daya beli masyarakat cukup walaupun tidak memiliki hubungan langsung.
Andi merinci, hingga Januari 2019 jumlah kartu ATM sebanyak 806.633, jumlah kartu debet sebanyak 5.628.760 kartu. Sedangkan untuk transaksi ATM sebesar Rp24,6 triliun dan transaksi Debet mencapai Rp28,56 triliun.
Sementara untuk jumlah kartu kredit sampai Januari 2019 sebanyak 786.151 kartu dengan transaksi mencapai Rp1 triliun rupiah. Keseluruhan kartu yang digunakan dikeluarkan di Sumut.
“Dari data, transaksi dengan menggunakan kartu debit rata-rata ada peningkatan 1-6 persen. Peningkatan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2018,” terangnya.
Mengenai nominalnya, sambungnya, memang masih naik turun. Jika dilihat di akhir tahun ada perayaan hari besar keagamaan naiknya bisa sampai 10 persen.
Terkait jumlah transaksi kartu ATM dan debet, naik sekitar 7 persen di lima bulan terakhir.
“Itu menunjukkan bahwa memang masyarakat Sumut memiliki daya beli yang cukup,” tandasnya. (*)