PROSUMUT – Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL Lhokseumawe Lantamal I, Koarmada I menggagalkan penyelundupan bawang merah diduga dari negara Malaysia, yang diangkut menggunakan Kapal Motor (KM) Arafah GT. 15 berbendera Indonesia di alur perairan Air Masin, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam pada Sabtu 23 Mei 2020.
“Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, TNI AL Khususnya Lantamal I Koarmada I beserta Jajaran Pangkalan dibawahnya, tetap melaksanakan patroli baik rutin maupun patroli intelijen, hal ini dilakukan guna mengantisipasi kegiatan-kegiatan ilegal berupa kejahatan dan penyelundupan komoditi ataupun narkoba serta Tenaga Kerja Ilegal dari luar Negeri yang akhir-akhir ini marak terjadi,” ungkap Komandan Lantamal I Laksma TNI Abdul Rasyid K., S.E., M.M. di Markas Komando (Mako) Lantamal I Belawan.
Abdul Rasyid menyebutkan penangkapan penyelundupan bawang merah Jumat 22 Mei 2020 dini hari di Aceh Tamiang tersebut bersumber dari informasi masyarakat.
TNI AL menghimbau masyarakat turut berpartisipasi melaporkan kepada TNI AL jika menemukan kegiatan mencurigakan yang melawan hukum di perairan, terutama di wilayah kerja Lantamal I.
“Akan kita tindak lanjuti sekecil apapun informasi itu. Keberhasilan penangkapan penyelundupan bawang merah pada dini hari tadi berkat kerjasama personel TNI AL dan masyarakat,” tegasnya.
Terkait penangkapan kapal bermuatan bawang tanpa dokumen alias ilegal tersebut, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Lhokseumawe Letkol Laut (P) Dimmi Oumry, S.E., memaparkan secara detail kronologis penangkapan.
“Tim F1QR Lanal Lhokseumawe mendapatkan informasi akan adanya penyelundupan bawang merah ilegal melalui jalur perairan alur Air Masin di Aceh Tamiang,” kata Dimmi.
Berbekal informasi tersebut, lanjut dia, tim menyusun rencana guna menindaklanjuti laporan masyarakat, serta memantau sekitar perairan yang disinyalir biasa digunakan penyelundup dalam melancarkan aksinya.
“Sabtu dini hari tim mendengar suara mesin kapal dan beberapa saat kemudian mendapatkan visual kapal dengan muatan berat menuju Alur Air Masin, selanjutnya tim memberi sinyal dengan cahaya berusaha menghentikan kapal. Tapi kapal merespons dengan menambah kecepatan hingga mengeluarkan asap tebal,” paparnya.
Tim memutuskan melakukan pengejaran dan memberikan peringatan supaya kapal berhenti.
Sebelum bisa menjangkau kapal terduga penyelundup, kata Dimi, dari kejauhan terlihat beberapa ABK Kapal Muat yang dikejar melompat ke boat pemandu yang ada di samping kapal mereka dan memacu kecepatan untuk melarikan diri.
”Tak lama tim bisa mendekati dan mendapati kapal bermuatan yang ditinggalkan para ABK-nya dalam posisi kandas karena menabrak pohon bakau” tukasnya.
Dari pemeriksaan awal di Lapangan selnajutnya dilaporkan KM. Arafah GT. 15 berbendera Indonesia tanpa ABK yang memuat bawang merah tanpa dokumen, dengan bobot diperkirakan 25 ton. Seluruhnya dikemas dalam ratusan karung kecil yang diduga diselundupkan dari Malaysia.
KM Arafah GT. 15 yang kandas diputuskan ditarik ke Posmat TNI AL Langsa pada Sabtu Sore setelah sebelumnya menunggu air pasang guna memudahkan penarikan Kapal.
Kapal tersebut diperkirakan tiba di Posmat TNI AL Langsa pada Sabtu 23 Mei 2020 malam.
Terhadap kedatangan KM. Arafah GT. 15 di Posmat TNI AL Langsa, Pangkalan TNI AL Lhokseumawe akan melakukan protokol penanganan pada masa Pandemi Covid-19.
Tim lebih dulu melakukan penyemprotan disinfektan kepada Kapal serta pemeriksaan muatan untuk mengetahui lebih detail muatan bawang merah sebelum diserahkan kepada pihak Bea Cukai untuk diproses lebih lanjut. (*)
Editor : Val Vasco Venedict
Foto : Lantamal I Belawan