PROSUMUT – Tingkat pengangguran di Sumatera Utara (Sumut) berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara (BPS Sumut) per Februari 2020 didominasi oleh tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Hal ini tercatat dari tingkat pendidikan dimana Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) paling tinggi didominasi jenjang pendidikan SMK yaitu sebesar 7,51 persen.
Sementara, untuk jumlah angkatan kerja pada Februari 2020 sebanyak 7,29 juta orang, turun 156 ribu orang dibanding Februari 2019.
“Penduduk bekerja di Sumut pada Februari 2020 sebanyak 6,95 juta orang, sedangkan yang menganggur 345 ribu orang. Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Februari 2020 penduduk paling banyak bekerja pada sektor pertanian (38,48 persen), disusul sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor (16,66 persen) dan sektor industri pengolahan (8,26 persen),” kata Kepala Bidang Statistik Sosial, Mukhamad Mukhanif, Rabu 14 Oktober 2020.
Dalam setahun terakhir, sambungnya persentase penduduk bekerja berpendidikan Universitas naik 1,19 poin dibanding Februari 2019, sedangkan SMA naik 1,13 poin, SMP naik 0,16 poin dan Diploma naik 0,14 poin pada Februari 2020.
“Nah, persentase penduduk bekerja berpendidikan SD kebawah dan SMK turun dibanding Februari 2019 masing-masing 1,73 dan 0,89 poin,” sebutnya.
Terpisah, Praktisi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, Wahyu Ario Pratomo mengatakan sebelum Pandemi Covid-19 angka pengangguran sudah tinggi. Maka di Pandemi Covid-19 jelas membawa dampak terhadap pengurangan tenaga kerja.
“Data BPS Sumut yang dikeluarkan sampai Februari 2020 artinya kondisi sebelum Covid-19. Belum tergambar di sana dampak Covid-19 pada kondisi ketenagakerjaan di Sumut,” sebutnya.
Kemungkinan, sambung Wahyu bulan depan (November 2020).BPS akan merilis data ketenagakerjaan Sumut untuk sampai dengan bulan Agustus 2020.
“Di sana akan tergambar data pengangguran sebagai dampak Covid-19. Data dari BPS lebih lengkap biasanya dalam menyampaikan data kondisi ketenagakerjaan. Bisa nanti dilihat tidak ada permintaan barang. Misal perhotelan, restoran, industri, katering. Sehingga terpaksa pengusaha mengurangi karyawannya,” jelasnya.
Namun, terkait data dari Bank Indonesia (BI) bahwa sudah ada sekitar 3.228 tenaga kerja yang kembali bekerja dari 13.933 tenaga kerja yang terdampak Covid-19 dan ini menunjukkan sudah mulai bergeraknya kembali kegiatan produksi.
“Data BI adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber, yang mungkin berasal dari institusi berwenang seperti dinas tenaga kerja atau bisa saja data pertambahan pengangguran yang tercatat oleh lembaga yang mengeluarkan data tersebut belum secara keseluruhan. Begitupun dari data ini mengindikasikan ekonomi Sumut sudah mulai bergerak ke arah yang positif,” pungkasnya. (*)
Reporter : Nastasia
Editor : Iqbal Hrp
Foto : Istimewa