PROSUMUT — Penelitian Tanoto Foundation Sumut terhadap hasil kepemimpinan kepala sekolah pada empat wilayah mitra program Pintar, Kabupaten Batu Bara, Asahan, Karo dan Kota Pematangsiantar, menunjukkan kemajuan. Sebanyak 64% SD/MI dan 68% SMP/MTs sudah berada dalam kategori baik.
Pintar Provincial Lead Tanoto Foundation Sumut, Yusri Nasution mengungkapkan beberapa kriteria dalam pemantauan sekolah yaitu mengukur kemajuan dan hambatan sekolah dalam mengimplementasikan hasil pelatihan Pembelajaran, Manajemen Berbasis Sekolah, Budaya Baca, dan Peran Serta Masyarakat (PSM), yang telah dilatihkan dan didampingi secara mandiri baik secara online melalui E-Pintar dan offline oleh fasilitator daerah dari tahun 2018 hingga saat ini.
“Salah satu karakteristik yang harus dimiliki sekolah efektif adalah kepemimpinan pembelajaran yang tangguh. Hal ini berkenaan dengan bagaimana kepala sekolah mengorganisir dan mengkoordinir warga sekolah. Faktor eksternal sekolah juga menjadi bagian, yang meliputi nilai-nilai dan harapan masyarakat. Tanpa hal ini sulit satuan pendidikan untuk mengejar ketertinggalan dalam pendidikan,” ungkap Yusri dalam acara diskusi bersama media di Desa Desa Resto Medan, Selasa 6 Desember 2022.
Yusri menuturkan penelitian yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 lalu, juga memperlihatkan rendahnya angka keaktifan guru dalam mengikuti Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), hanya 41%. Hal ini menjadi salah satu indikator lemahnya pengembangan profesionalitas kerja guru.
“Guru sudah lama diakui sebagai suatu faktor penting dalam organisasi sekolah, terutama terkait tanggung jawabnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari KKG/MGMP harus diimplementasikan secara optimal untuk kemajuan para peserta didik.
Namun bagaimana hal tersebut dapat terwujud jika angka partisipasinya masih rendah. Karena itu, ini membutuhkan perhatian kita semua, dan kami telah bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mendorong adanya kebijakan strategis guna mengejar ketertinggalan pendidikan di Sumatera Utara”, tutup Yusri.
Dalam kesempatan yang sama, Medan Initiative Lead Tanoto Foundation, Madeline Chandra menyampaikan pemaparan kinerja program selama satu tahun dengan rangkaian kegiatan. Mulai dari keikutsertaan dalam percepatan vaksin Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun, dukungan dalam meningkatkan angka Imunisasi Campak dan Rubella pada anak 9 bulan – 15 tahun.
Kemudian, pelatihan kepala sekolah, guru SMP dan SD, serta pemberian beasiswa sekolah menengah untuk anak berprestasi yang kurang mampu.
“Medan Initiative melalui program-programnya mendukung masyarakat dan Pemerintah Kota Medan dalam meningkatkan kualitas hidup dan sumber daya manusia melalui berbagai program kesehatan, dan juga dalam bidang pendidikan melalui pelatihan guru serta pemberian beasiswa,” ungkap Madeline. (*)
Editor : Muhammad Idris
Teks foto : Pintar Provincial Lead Tanoto Foundation Sumut, Yusri Nasution.