PROSUMUT – Suasana Pemilihan Umum (Pemilu) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 033 Jalan Parang III/Jamin Ginting Lingkungan VI, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, berlangsung ricuh, Rabu 17 April 2019.
Pasalnya, seratusan warga yang tercatat sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS tersebut tak mau mencoblos karena surat suara untuk presiden dan wakil presiden tidak tersedia alias kosong. Hingga pukul 12.00 WIB, warga belum juga menggunakan hak suaranya.
Menurut keterangan Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), P Nainggolan, logistik diterima sejak pukul 03.00 dini hari. Selanjutnya, petugas KPPS bersama saksi partai membuka logistik Pemilu pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB.
Setelah dibuka, ternyata tidak ditemui surat suara presiden dan wakil presiden. Hanya ada, surat suara calon legislatif (caleg) saja mulai dari DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
“Surat suara caleg semuanya lengkap, tapi surat suara presiden dan wakil presiden tidak ada,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Mengetahui itu, sebut P Nainggolan, pihaknya melapor ke perwakilan Bawaslu Medan yang ada di TPS 33. Bawaslu langsung berkoordinasi ke pihak Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Medan Johor. Setelah itu, pihak PPK menjemput logistik Pemilu dari KPU Medan.
“Hasil koordinasi tadi sekitar pukul 10.00 WIB surat suara presiden datang dibawa oleh PPK Medan Johor sebanyak 150 lembar. Namun, warga tetap bersikeras tak mau mencoblos karena surat suara presiden dan wakil presiden masih kurang jumlahnya sesuai DPT 182 orang,” terangnya.
Oleh karenanya, sambung dia, pihaknya berkoordinasi dengan PPK dan Bawaslu Medan untuk mengambil langkah selanjutnya bagaimana. Sebab, waktu terus berjalan dan pencoblosan belum juga dimulai.
“Setelah berkoordinasi lagi dengan PPK dan Bawaslu, akhirnya diputuskan pencoblosan dimulai setelah jam istirahat sekitar pukul 13.00 lewat. Pihak PPK menyediakan sisa kekurangan surat suara presiden sekira 32 lembar lagi, sehingga pemilihan bisa dilakukan,” tukasnya.
Sementara, salah seorang warga bernama Petrus Sembiring, mengaku kecewa dan sangat menyayangkan. “Ini membuat masyarakat kita resah dan jenuh mengingat di TPS 33 logistik Pilpres untuk surat suara presiden itu kosong atau tidak ada sama sekali. Jadi ada apa ini?,” katanya.
Dia menegaskan, warga tidak mau memulai pencoblosan kalau kertas suara tidak lengkap sesuai DPT. “Setelah adanya koordinasi katanya sudah dijemput 150 surat suara dari bagian logistik. Namun jumlah itu tidak sesuai dengan DPT disini sebanyak 182 sehingga terkendala lagi. Namun, kekurangan surat suara dapat dipenuhi dan pencoblosan bisa dimulai sekitar pukul 13.00 WIB lebih,” tandasnya. (*)