PROSUMUT – Tidak hanya sibuk memikirkan berbagai langkah antisipasi penyebaran dan pemutusan mata rantai penyebaran Covid 19 di Negeri Bertuah.
Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Langkat, di bawah pimpinan Bupati Langkat Terbit Rencana PA juga lawan virus corona dengan menghidupkan ekonomi kerakyatan.
“Kami terus bekerja lawan corona. Selain memutuskan mata rantai penyebarannya, juga menghidupkan ekonomi kerakyatan ditengah pandemic ini,” tegas Bupati Langkat, di Stabat, Sabtu 19 Juni 2020.
Persiapan mengukuhkan Kampung Tangguh Terasa, kata Bupati, salah satu upaya untuk menghidupkan ekonomi kerakyatan yang dimulai dari desa. Yakni, sebut Bupati, memaksimalkan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Baik simpan pinjam, home industri, UMK atau hal lainnya yang menonjol di masing-masing wilayah, dapat menghasilkan pundi-pundi rezeki.
“Intinya dapat memutar roda perekonomian yang mensejahterakan mayarakatnya,” ujar Bupati.
Selain itu, sambung Bupati, Kampung Tangguh Terasa juga diharap membentuk mental kemandirian masyarakat terkait ekonomi, dalam menghadapi corona. Terutama bagi daerah yang sangat terdampak.
“Kami tidak ingin, ada masyarakat Langkat yang menjadi susah sebab corona. Jadi mari kita bersama menyukseskan program ini,” serunya.
Sementara itu, Kadis Kominfo H Syahmadi menyampaikan, salah satu tujuan program ini menguatkan sosial ekonomi dari usaha mikro dan menengah serta kelompok tani. Teknisnya, melakukan kerjasama pemasaran dengan Bumdes, lalu Bumdes bekerjasama dengan BUMD Provinsi.
“Jadi BUMDes diharapkan bisa melahirkan industri-industri kreatif dan inovatif yang mampu memberdayakan masyarakat desa setempat. Seperti industri rumah tangga, aneka makanan dan lainnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Desa Aman Damai Kecamatan Sirapit, pertama kali disiapkan menjadi Kampung Tangguh Terasa pada 18 Juni 2020, karena kemampuan dalam menghadapi dampak Covid-19. Di antaranya, karena perekonomian masyarakat tidak terlalu terdampak ditengah pandemi.
“Jadi diharapkan desa ini, bisa menjadi percontohan di Langkat untuk menghidupkan perekonomian,” harapnya.
Bansos dari Kemensos RI berupa Bantuan Sosial Tunai (BST) senilai Rp600 ribu per Kepala Keluarga (KK) sudah dirasakan manfaatnya oleh 80 ribu KK di Kabupaten Langkat.
Bansos Provsu berupa sembako senilai Rp225 ribu per KK untuk 161.554 KK juga demikian. Terakhir, bansos Pemkab Langkat berupa sembako senilai Rp225 ribu per KK untuk 74.621 KK.
“Semuanya disalurkan selama 3 bulan. Tujuannya juga untuk memperkuat sosial ekonomi bagi masyarakat yang terdampak,” ungkapnya. (*)
Reporter : Muhammad Akbar
Editor : Iqbal Hrp
Foto :