Prosumut
Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Sumut Diprediksi Membaik Tahun 2021

PROSUMUT – Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat menuturkan bahwa berdasarkan asesmen yang dilakukan, pihaknya menilai ekonomi Sumut di tahun 2021 akan membaik.

Hal tersebut terlihat dari beberapa indikator yang membaik, baik dari sisi konsumsi, investasi, ekspor dan lainnya.

“Seperti investasi, pada triwulan IV 2020 investasi Sumut menunjukkan perbaikan, ekspor Sumut juga bagus. Beberapa komoditi unggulan seperti kopi, karet dan CPO mengalami perbaikan. Kita proyeksikan pertumbuhan ekonomi Sumut di 2020 ini secara keseluruhan tumbuh 0,4-0,8 persen,” katanya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2020 dengan tema ‘Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi’ Kamis 3 Desember 2020.

Jika melihat beberapa indikator tersebut, imbuhnya, pihaknya yakin di 2021 ekonomi Sumut akan tumbuh di kisaran 4,8 hingga 5,2 persen. Apalagi, di 2020 ekonomi Sumut tumbuh dengan base rendah dan mulai membaik.

BACA JUGA:  Bank Indonesia Gelar QRIS Jelajah Budaya Indonesia 2025 di Sumatera

“Inflasi juga tidak ada masalah, meski tekanan inflasi akan naik di 2021, tapi di 2021 sasaran inflasi turun menjadi 2,5 persen dari yang sekarang 3 persen. Ini mengindikasikan ekonomi kita akan membaik di 2021. Namun memang, ada beberapa persyaratan atau tantangan yang harus dihadapi,” tandasnya.

Ia menjelaskan, tantangan pertama yaitu terkait penanganan Covid-19. Salah satu syarat agar ekonomi bisa tumbuh adalah penanganan Covid-19 yang baik.

“Jika Covid-19 tidak bisa ditangani dengan baik, proyeksi yang 4,8-5,2 persen tadi tidak akan tercapai. Sektor kesehatan harus bagus dulu, baru ekonomi akan mengikuti. Asumsi ekonomi Sumut yang akan tumbuh 4,8 persen yang disampaikan tadi itu dengan catatan, Januari vaksin harus dimulai,” katanya.

BACA JUGA:  Sofyan Tan: Kuasai Statistik, Kunci Sukses Masa Depan

Kemudian, tantangan kedua yakni mengubah mindset teman-teman OPD, SKPD dan Pemda untuk mengubah pembiayaan dari APBD. APBD hendaknya sudah mulai digunakan mulai Januari sehingga multiplier effect-nya akan semakin besar dampaknya terhadap ekonomi.

“Jadi, Januari itu Pemda harus sudah melakukan spending, ini yang dinamakan ‘front loading’. Selanjutnya, tantangan ketiga adalah UMKM. UMKM merupakan pangsa terbesar untuk ekonomi kita. Maka harus terus digenjot agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut. Jika tiga syarat ini dilakukan, tahun 2021 ekonomi Sumut harusnya sudah menjadi lebih baik lagi,” tuturnya.

BACA JUGA:  Sofyan Tan: Sensus Ekonomi 2026 Harus Jadi Titik Balik

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, pihaknya sepakat bahwa ada tiga hal strategi yang harus dilakukan bersama-sama di tahun 2021. Diantaranya, pengendalian kasus Covid-19, fokus pada program percepatan di sektor prioritas (pertanian dan perdagangan) serta peningkatan investasi.

“Mari kita berpikir inovatif di tengah perkembangan zaman yang dinamis. Dalam pelaksanaan program, kiranya kita selalu mengukur efektivitas dari program itu dan mengaitkan dampaknya terhadap perekonomian Sumut. Untuk itu, saya mengimbau agar kita bergerak dalam harmoni yang sama untuk mempercepat pemulihan ekonomi di tahun 2021, khususnya di Sumut,” tutupnya. (*)

 

Reporter : Nastasia
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            : 

Konten Terkait

Barantan Lepas Komoditas Pertanian Sumut Senilai Rp 72,8 M

Editor prosumut.com

Sompo Insurance Tawarkan Kemudahan Asuransi Kerugian

Editor prosumut.com

Permendag 22/2022, Pemerintah Larang Ekspor CPO dan Turunannya

Editor prosumut.com

Penyaluran Kredit UMKM di Sumut Capai Rp163 Triliun

Editor prosumut.com

Pelayanan Listrik Dorong Kesejahteraan Masyarakat

Editor prosumut.com

Galeri Kreasi Sumut, Gerbang Produk Lokal Go Publik

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara