PROSUMUT – Bagi sebagian masyarakat Kota Binjai, nama Mohamad Rendra Salipu tentu tak asing di telinga mereka. Ya, jebolan Akpol 1996 itu akhirnya mendapat promosi jabatan dengan pangkat kombes.
Mantan Kapolres Binjai itu menggantikan posisi Kombes Christianto Goetomo yang kini menduduki Analis Jabatan Kebijakan Madya Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri. Ia bersyukur atas promosi jabatan tersebut.
Baginya, karir, amanah dan pangkat adalah berkah Allah SWT.
“Dalam tugas di tempat yang baru semoga tetap dalam lindungan Allah SWT tetap menjadi pemimpin yang bijaksana serta amanah. Amin yarobbal alamin,” kata perwira menengah melati dua di pundaknya itu ketika dikonfirmasi, Jum’at 6 Desember 2019.
Catatan prosumut.com, MR Salipu lahir di Ambon, 31 Mei 1975. Pria yang akrab disapa Salipu menjabat jadi Kapolres Binjai selama 1 tahun 8 bulan pada medio 2016 sampai 2017. Usai dari Binjai, Salipu dimutasi ke Polda Sumut dan akhirnya di Korbrimob Polri.
Selama di Korbrimob Polri, Salipu mendapat tugas untuk diperbantukan ke Papua.
Dan kini, bapak empat anak yang dikenal sebagai sosok pengayom dan dikenang masyarakat di daerah yang dijuluki Kota Rambutan itu mendapat promosi sebagai Dansat Brimob Polda Kepri berdasarkan ST Nomor 3232/XII/Kep/2019.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Binjai, Zainal Abiddin Nasution mengamini, banyak kesan dan pesan yang diperoleh dari Salipu.
Baginya, sosok Salipu dekat masyarakat. Salipu, ujarnya, tak sungkan menyapa masyarakat saat bersepeda sambil patroli. Bahkan saat berolahraga.
“Warga Binjai sangat bersyukur pernah dipimpin sosok bersahaja seperti beliau, semoga kariernya selalu diberkahi Allah,” katanya.
Pandangan senada juga diungkapkan Sutrisno, penarik becak yang kerap mangkal di Simpang Awas Jalan Ir Juanda Kelurahan Timbang Langkat Kecamatan Binjai Timur. Ia masih ingat bahkan mengenang perhatian dari Salipu yang pernah diterimanya.
Dengan khas lesung pipinya, Salipu sosok yang ramah dan murah senyum.
“Beliau yang biasanya setiap pagi kami sapa akrab dengan senyum yang ramah. Terkadang bapak itu sering memberi kami sarapan pagi, setiap jum’at kami diberi sembako dan banyak lagi yang diberi kepada kami, sepanjang hidup saya baru kali ini ada orang berpangkat tinggi yang mau makan barsama dengan kami orang biasa,” ungkapnya. (*)