PROSUMUT – Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April, Grab Indonesia bersama Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Sumatera Utara memberikan penghargaan kepada driver perempuan di Sumatera Utara yang digelar di Hotel Emerald Garden, Medan, Minggu 21 April 2019.
General Manager & Public Affair Grab Indonesia, Raden Guruh Gunawan Ismaela mengatakan, penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi yang digagas oleh Grab Cabang Medan bersama TP PKK Sumut.
“Di Sumut ada sekitar 10.000 jumlah driver Grab, dari jumlah itu 4-5 persen yang merupakan driver perempuan kita beri penghargaan. Jadi, hari ini kita bicara mengenai representasi tentang perempuan di era digitalisasi dan tercetuslah di momen yang pas pada Hari Kartini ini,” ujar Guruh disela-sela acara yang mengangkat tema Momen Apresiasi Mitra.
Disebutkannya, driver perempuan yang diberikan apresiasi tersebut terutama untuk mitra-mitra yang memberikan pelayanan terbaik bagi penumpangnya. Artinya, mengikuti kode etik yang diberikan perusahaan dalam kesehariannya memberikan pelayanan jasa transportasi.
“Apresiasi ini dalam bentuk pemberian jaket, helm dan beberapa souvenir yang diberikan oleh manajemen Grab,” tutur Guruh.
Kata dia, dalam kegiatan ini kebetulan Ketua TP PKK Sumut, Nawal Lubis Edy Rahmayadi, juga menggagas topik tentang dampak dari stunting. Dengan kata lain, untuk mencegah dalam membantu penyampaian informasi berbentuk digitalisasi informasi teknologi. “Ini (stunting) akan kita bahas lagi ke depannya bagaimana,” tukasnya.
Sementara, Ketua TP PKK Sumut, Nawal Lubis Edy Rahmayadi menuturkan, perempuan harus menjaga kesehatan baik jasmani dan rohani karena tidak ada perempuan hebat yang tidak memiliki kesehatan. Dengan begitu, perempuan hebat akan melahirkan anak-anak yang hebat pula untuk menjadi generasi penerus bangsa ini.
“Gender jangan menjadi suatu batasan untuk meraih mimpi. Perempuan adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan harus mampu eksis,” katanya.
Ia menambahkan, angka stunting di Sumut masih tinggi. Untuk itu, dihimbau kepada masyarakat dapat turut menurunkan angka tersebut dengan berpartisipasi. “Masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk menurunkan stunting dan angka kematian ibu ketika melahirkan,” imbuhnya. (*)