PROSUMUT – Penularan Hepatitis A salah satunya dari makanan. Biasanya makanan tersebut telah terkontaminasi pada tinja orang yang terinfeksi Hepatitis A. Untuk itu diharapkan pihak Dinas Kesehatan Kota Medan memantau penjual makanan terutama penjual makanan yang dikonsumsi oleh kelompok komunitas contohnya kantin sekolah.
Seperti yang dikatakan Pengamat sekaligus praktisi Kesehatan Sumut dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK-UISU) DR dr Umar Zein DTM&H SpPD KPTI bahwa jajanan sehat baik di kantin-kantin sekolah, pesantren dan warung makan perlu menjadi prioritas saat ini.
“Sebab di tempat kelompok komunitas seperti itu bisanya mudah menyebar karena memakan dari satu sumber yang sama,” katanya, Rabu (3/7).
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan ini juga mengungkapkan kasus Hepatitis A pernah ditangani di suatu sekolah swasta di Medan.
“Kalau tidak salah sekitar tahun 2007 atau 2008. Kita turun melihat langsung ke sekolah tersebut. Ternyata kantinnya kurang memenuhi syarat kita melihat sanitasinya kurang. Maka kita lakukan penyuluhan melalui guru sekolah, sedangkan murid-murid ditangani di puskesmas dan diistirahatkan paling lama 2 minggu,” ujarnya.
Untuk itu, ia menghimbau agar jajanan sehat sekolah perlu menjadi prioritas demi kesehatan anak. Diharapkan penyaji makanan menjaga kebersihan makan. Jangan langsung memegang makanan dengan tangan telanjang harus menggunakan alat penjepit atau menggunakan sarung tangan plastik.
“Memang bila terkena Hepatitis A bisa sembuh namun itupun tergantung berat dan ringannya Hepatitisnya. Adapun ciri-ciri orang terkena Hepatitis A biasanya didahului dengan gejala-gejala seperti ISPA seperti batuk, pilek dan demam. Setelah itu beberapa hari baru timbul kuning pada mata, pada air seni dan warna kulit yang kuning. Lalu bisa mual-mual dan bisa lemah. Begitupun tidak semua orang terkontaminasi virus ini bila daya tahan tubuhnya kuat atau jumlah virusnya yang tidak banyak,” pungkasnya. (*)