PROSUMUT – Panitia Khusus (Pansus) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (P2K) DPRD Medan merasa kecewa kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan.
Pasalnya, saat kunjungan kerja (kunker) ke Balai Kota Medan tak satupun ada pejabat di Pemko Medan yang menerima, Selasa 12 Agustus 2025.
Adapun Pansus P2K DPRD Medan yang melakukan kunker tersebut, Edwin Sugesti Nasution (Ketua Pansus), Lailatul Badri (Wakil Ketua Pansus), serta para anggota Pansus antara lain Modesta Marpaung, David Sinaga, dan Andreas Pandapotan Purba.
Tujuan kedatangan mereka untuk mengelar rapat bersama dengan Dinas P2K Kota Medan dan perwakilan Wali Kota Medan guna melakukan pembahasan sistem proteksi kebakaran gedung.
Saat tiba di lantai 2, sejumlah perwakilan dari Dinas P2K Kota Medan terlihat hadir. Akan tetapi, ketika hendak masuk ke ruang rapat, ternyata tidak ada satu pun pejabat dari Pemko Medan menyambut.
Ironisnya, ruangan rapat tersebut dipakai rapat. Tim Pansus P2K DPRD Medan yang telah hadir lalu mempertanyakan tempat area rapat. Namun, tidak ada ada satu pun staf yang dapat menjelaskannya.
Kasubbag Umum Dinas P2K Kota Medsn, Ariefiani Riani Dewin yang hadir saat itu juga bingung adanya pemakaian ruang rapat tersebut.
“Kita sudah koordinasi dan telah disampaikan bahwa pertemuan di ruang rapat lantai 2 Balai Kota.Tapi, ruangan dipakai,” katanya saat itu.
Tim Pansus yang merasa kecewa dan kesal, tanpa buang waktu langsung meninggalkan Balai Kota Medan.
“Untuk apa kita menunggu dan berdiri-diri disini, balik saja ke DPRD Medan,” ucap Modesta Marpaung.
Ketua Pansus P2K DPRD Medan, Edwin Sugesti Nasution juga merasa kecewa karena tidak adanya persiapan dari Pemko Medan.
“Terkait dengan rencana adanya Ranperda Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, maka yang pertama kita kunjungi adalah Balai Kota Medan.
Sebab, tempat ini merupakan pusat pemerintahan daerah di Kota Medan dan kita ingin melihat persiapan untuk penanggulangan dan kebakaran bila terjadi kebakaran.
Jadi, kita dapat mengetahui persiapan untuk dimasukan ke Perda.Tapi, kehadiran kita justru tidak ada yang diterima.
Ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Medan belum siap, kita benar-benar kecewa,” ketusnya. (*)
Editor: M Idris
