PROSUMUT – Hadirnya Koperasi Merah Putih (KMP) diharap mampu membawa kemandirian ekonomi bagi warga setiap desa.
Hal itu disampaikan Bupati Langkat, Syah Afandin, saat rapat konsolidasi KMP Satgas nasional, provinsi, dan kabupaten se-Sumatera Utara di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara, Kamis 18 September 2025.
Ondim panggilan akrab Syah Afandin selaku Ketua Satgas Kabupaten Langkat, mendukung sepenuhnya terhadap percepatan pembangunan KMP di wilayahnya.
“Kami siap mendukung peningkatan perekonomian desa lewat Koperasi Merah Putih. Ini menjadi peluang besar bagi masyarakat desa untuk mandiri secara ekonomi,” kata Ondim.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, selaku Ketua Satgas Nasional Percepatan Pembangunan KMP memimpin rapat yang dihadiri Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, Wakil Menteri (Wamen) Dalam Negeri, Bima Arya, serta Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya.
Wagubsu pada kesempatan itu akui, Sumatera Utara memiliki potensi besar di sektor pangan dengan luasan lahan mencapai 4,3 juta hektare yang menghasilkan komoditas unggulan seperti beras, jagung, cabai merah, dan bawang.
Namun, sambung dia, persoalan lain yang patut disoroti terkait beberapa kendala dihadapi berupa keterbatasan modal, sumber daya manusia (SDM), dan regulasi yang belum sepenuhnya berjalan.
Sesuai data dimiliki, KMP di Sumut sudah mencapai 6.100 unit, dengan 202 diantaranya telah beroperasi, sedangkan di Kabupaten Langkat tercatat ada 277 unit.
Menko Zulkifli Hasan menyebutkan, mulai 22 September 2025, koperasi desa sudah dapat mengajukan proposal pinjaman. Pasalnya, pemerintah telah memperbaiki sistem agar pencairan dana lebih mudah.
“Jadi, untuk setiap unit koperasi merah putih (KMP) berhak meminjam maksimal tiga miliar rupiah dengan jangka waktu pengembalian enam tahun.
Kriteria usaha dapat dijalankan seperti toko sembako, simpan pinjam, klinik desa, apotek desa, logistik desa, hingga gudang,” beber Menko.
Selain dukungan modal, pemerintah juga menyiapkan tenaga P3K maupun paruh waktu 2 hingga 3 orang untuk membantu operasional koperasi.
Gajinya ditanggung negara, sedangkan sisanya dapat dipenuhi melalui keuntungan koperasi.
Zulhas sebutan biasa bagi Zulkifli Hasan, menargetkan November 2025, 20.000 Koperasi Merah Putih (KMP) di seluruh Indonesia dapat berjalan. (*)
Reporter: Jie
Editor: M Idris
