PROSUMUT – Lowongan kerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) memang selalu diminati. Bahkan perbandingan jumlah pendaftar sangat jauh lebih banyak daripada formasi lowongan.
Padahal banyak lowongan kerja lain selain PNS yang bisa dikejar jika para lulusan universitas memiliki skill.
Sehingga pola pikir mengejar PNS setelah lulus itu harus diubah. Agar kaum muda lebih menempatkan diri sebagai pencipta lapangan kerja, bukan pencari kerja.
Motivator muda Syafii Efendi dalam seminar motivasi nasional Characther Building dengan tema “How To Be Young Entrepreneur And World Class Leader” mengatakan para generasi muda harus mulai memanfaatkan waktu untuk membenahi diri bukan sibuk pacaran.
“Jangan habiskan waktu muda untuk pacaran, melainkan membangun kemampuan leadership (kepemimpinan) dan networking (jaringan). Tidak ada sejarahnya orang sukses itu menghabiskan waktunya hanya untuk pacaran,” katanya.
Saat ini secara nasional, kata dia, kepemimpinan kawula muda Indonesia lemah karena tidak diajarkan untuk memimpin dan belajar arti sebuah peradaban.
Menurut dia, untuk sukses dalam berbisnis dan wirausaha harus punya kepemimpinan yang kuat.
Kewirausahaan tidak akan berjalan baik tanpa kepemimpinan yang mumpuni. Dan kenyataannya, saat ini kaum muda lebih merisaukan modal daripada keterampilan.
“Itu pola pikir salah, jaringan akan menekan modal hingga sangat minimal. Anak muda kalau diajak ngomong bisnis selalu ngomong terkendala modal, dikasih modal pun kalau tidak mampu maka modalnya habis,” katanya. (*)