PROSUMUT – Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics merilis studi yang dilakukan pada bulan Januari 2020 di Kota Medan. Riset ini menemukan bahwa gig worker atau pekerja lepas termasuk UMKM yang didukung oleh teknologi Grab di Medan telah memberi dampak bagi peningkatan kualitas hidup mereka sebesar 8 persen.
Direktur Eksekutif Tenggara Strategics, Riyadi Suparno mengungkapkan, bahwa gig economy mempunyai peran penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi.
“Saat ini Sumatera Utara mulai beradaptasi untuk menyambut era pasca Covid-19, kami percaya bahwa platform seperti Grab dan sektor gig economy dapat mendukung proses pemulihan ekonomi,” ujar Riyadi yang hadir dalam peluncuran Program Digitalisasi UMKM Medan bersama Grab Indonesia, Selasa 11 Agustus 2020.
Menurutnya, kesiapan secara digital akan menjadi lebih penting dalam era new normal. Grab dapat membantu bisnis beradaptasi dengan beralih secara online menuju layanan seperti GrabFood dan GrabKios.
“Meskipun, masih ada banyak ketidakpastian ekonomi di waktu yang akan datang, kami percaya gig economy akan memainkan peran penting dalam membantu mempertahankan mata pencaharian,” jelas dia.
Riyadi menuturkan, mitra dan agen Grab yang disurvei menyatakan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5 persen dari total tenaga kerja Indonesia). Tetapi, juga pendapatan yang lebih besar serta pembukaan lapangan pekerjaan untuk orang lain.
“Kesempatan pemasukan yang ditawarkan Grab telah memungkinkan lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin, 75 persen mitra pengemudi GrabBike dan 55 persen mitra pengemudi GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing Rp 939 ribu hingga Rp 1,4 juta,” sebutnya.
Selain itu, sambung dia, 55 persen dari mitra pengemudi GrabBike dan 79 persen mitra pengemudi GrabCar juga mengatakan bahwa mereka dapat meminjam uang dengan lebih mudah setelah bergabung dengan Grab, karena penyedia jasa keuangan lebih mempercayai mereka.
Hal ini memberi mereka kesempatan untuk mengajukan pinjaman agar dapat mengembangkan bisnisnya atau berinvestasi pada motor atau mobil baru.
“Riset tersebut juga menjelaskan 13 persen mitra merchant GrabFood Medan terinspirasi untuk memulai bisnisnya karena adanya GrabFood dan 16 persen mitra merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya. Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka. 21 persen mitra merchant GrabFood dan 7 persen agen GrabKios di Medan menambah hingga 2 pegawai baru sejak bergabung dengan Grab,” papar Riyadi.
Ia melanjutkan, mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios Medan yang disurvei juga melihat peningkatan pendapatan hingga 32 persen menjadi Rp52,2 juta per bulan. Sedangkan rata-rata pendapatan agen GrabKios Medan meningkat 9 persen menjadi Rp 13,5 juta per bulan sejak bergabung.
Kemudian, sebanyak 44 persen mitra merchant GrabFood Medan juga mengaku tidak perlu penambahan modal untuk meningkatkan bisnisnya. Peningkatan penghasilan yang sangat signifikan pun dirasakan oleh mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike dengan peningkatan pendapatan hingga 103 persen menjadi Rp 7,3 juta per bulan dan 114 persen menjadi Rp 3,8 juta per bulan setelah bergabung dengan Grab.
“Peningkatan ini membuat mereka bisa menabung dan membuka akses keuangan lainnya, seperti produk investasi dan pinjaman. Sejumlah 24 persen mitra pengemudi GrabBike dan 10 persen mitra pengemudi GrabCar di Medan baru membuka rekening tabungan pertama ketika bergabung dengan Grab,” pungkasnya.
Sementara, Head of West Indonesia Grab Indonesia, Richard Aditya mengatakan, Grab telah meluncurkan Laporan Dampak Sosial 2019/2020 Edisi Kedua yang difokuskan pada dampak Covid-19 terhadap komunitas dan cara Grab meresponsnya. Selama pandemi, Grab telah menyambut lebih dari 150.000 UMKM baru dalam platformnya.
Di Medan Grab juga telah menghadirkan 3 layanan baru untuk mendukung mitra, masyarakat, dan juga UMKM di tengah pandemi. Layanan GrabMart dan GrabAssistant hadir untuk memberikan kesempatan pendapatan tambahan bagi mitra pengemudi GrabBike dan GrabCar di tengah pandemi.
“Grab juga menghadirkan layanan GrabProtect, armada khusus pertama di Indonesia yang memberikan perlindungan tambahan bagi mitra pengemudi dan pelanggan berupa partisi dari plastik tebal untuk keamanan perjalanan,” ungkap Richard.
Ia menambahkan, Grab bukan hanya ingin menunjang perekonomian dan membantu meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga tetap peduli dengan keamanan para mitra dan masyarakat yang memanfaatkan layanan Grab.
“Penerapan protokol kesehatan yang ketat tentunya tetap perlu dilakukan oleh mitra dan pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi ini keseharian mereka. Dengan begitu, para pelaku usaha dan gig worker yang tergabung dalam ekosistem Grab lebih siap menghadapi tantangan dan mampu terus bertahan dalam kondisi apa pun. Kami harap dapat membantu UMKM lebih banyak dan jutaan masyarakat lainnya untuk bangkit dalam semangat #TerusUsaha yang sejalan dengan misi Grab For Good,” tutup Richard. (*)
Editor : Iqbal Hrp
Foto :