Prosumut
Umum

KM Ihan Batak Beroperasi di Danau Toba

PROSUMUT – Pelancong di Danau Toba mulai ramai sejak 21 Desember 2018. Antrian panjang kendaraan mulai mengular di dua pelabuhan penyeberangan Ajibata dan Tigaras. Dua pelabuhan ini merupakan pelabuhan utama.

Mengantisipasi lonjakan pengunjung ke kawasan Danau Toba menjelang pergantian tahun, Kapal Motor Penumpang Ihan Batak dioperasikan.

Kapal Motor milik PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) berbobot 300 gross ton itu mulai beroperasi sejak Kamis (27/12).

Nantinya KMP Ihan Batak akan melayani rute dari pelabuhan Ajibata di Kabupaten Simalungun menuju pelabuhan Ambarita di Samosir.

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo menyambut baik beroperasinya KMP Ihan Batak.

Menurutnya dengan adanya moda transportasi baru itu akan meminimalisir kepadatan kendaraan menuju kawasan Danau Toba.

“Kita menyambut baik kehadiran KMP Ihan Batak. Beroperasi disaat dibutuhkan,” kata Arie Prasetyo.

Dia menjelaskan KMP Ihan Batak akan mampu memangkas waktu antrean di pelabuhan penyeberangan yang selama ini memang menjadi kendala.

Dia juga berharap KMP Ihan Batak dapat memberikan pelayanan prima dan jaminan keselamatan kepada penumpang.

“Harus ditingkatkan pelayanan prima sehingga terbangun terend terbaru dalam hal keselamatan pelayaran. Dan tetap patuhi peraturan pelayaran,” ujarnya.

KMP Ihan Batak melayani pelayaran dengan rute Ajibata – Ambarita sebanyak enam trip setiap harinya. Kapal dengan jenis Ro-ro pertama yang dibangun langsung di kawasan Danau Toba oleh Kementerian Perhubungan.

Kapal ini mampu mengangkut 280 penumpang, 35 hingga 40 unit mobil pribadi, atau 22 unit kendaraan jenis campuran. Nama Ihan Batak sendiri, diambil dari nama ikan penghuni asli perairan di Danau Toba.

Spesifikasi
Berdasarkan spesifikasi yang diperoleh dari Kemenhub, KMP Ihan Batak memiliki volume 300 gross tonage.

Nantinya, KMP Ihan Batak dapat mengangkut 280 penumpang. Kapal dengan dua mesin induk Yanmar 6AYM-Wet ini juga dapat mengangkut enam bus besar yang masing-masing seberat 20 ton.

KMP Ihan Batak dibuat di Cirebon kemudian dilanjutkan pengerjaan setelah diangkut melalui jalur darat ke Porsea.

Pembuatan kapal membutuhkan waktu selama 15 bulan, yakni sejak 28 Agustus 2017 dan berakhir pada November 2018.

Meski sudah diluncurkan, kapal ini baru akan dioperasikan pada Desember 2018. Operator kapal ini ditetapkan ke PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP).

Empat Kapal
Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pitra Setiawan mengatakan, nantinya akan ada empat kapal baru yang dibuat untuk dikelola di kawasan Danau Toba.

Namun, hingga saat ini baru KMP Ihan Batak yang selesai dibuat.

“Program keseluruhan tiga kapal dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Kemenhub dan satu dari (anggaran) PT ASDP,” kata Pitra.

Kapal kedua adalah MYC (2018/2019) di galangan yang sama, kemudian pembuatan kapal ketiga akan dimulai pada 2019.

Menurut Pitra, melalui pengadaan kapal ini Kemenhub menggiatkan keselamatan pelayaran terutama di Danau Toba.

Selain itu, kapal yang akan melayani rute Ajibata-Simanindo ini dibuat untuk menunjang sektor pariwisata di kawasan Danau Toba.

Pada 2019, pemerintah memang menargetkan akan ada 1 juta wisatawan yang berkunjung ke salah satu danau alami terbesar di Indonesia tersebut.

“Toba ini kan sudah masuk KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional), jadi kami support untuk pariwisata tersebut,” ujar Pitra.

“Dan kondisi di Toba itu tidak ada galangan jadi pemerintah membantu menyediakan sarana transportasinya,” katanya. (editor)

Konten Terkait

Korut Sangkal Pernyataan Trump Soal Pencabutan Sanksi

Editor prosumut.com

Peduli Mitra, XL Axiata Bantu Toko Pulsa Hindari Covid-19

admin2@prosumut

Kapolsek Kuala Naik Pangkat

admin2@prosumut

Pasca Longsor, Jalinsum Parapat Sudah Normal

Editor prosumut.com

Pemko Medan Bakal Gelar Perayaan Thaimpusam

Ridwan Syamsuri

Grab Hadirkan Layanan Mobilitas Penyandang Disabilitas di Medan

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara