PROSUMUT – Ketua Umum DPP Nusantara Untuk Jokowi (N4J), Dr RE Nainggolan menyambut dan memberi apresiasi kepada Presiden RI yang melantik Jenderal (Pol) Listyo
Sigit Prabowo menjadi Kapolri.
“Lebih dari sekadar agenda rutin pergantian pucuk pimpinan Polri, kita melihat ada pesan kebangsaan yang kuat dan indah. Bahwa semua putra terbaik Polri bisa menapak karier hingga ke puncak, tanpa melihat latar belakang. Semata-mata
profesionalisme, kemampuan, dan tentu saja loyalitas kepada atasan, dalam hal ini Presiden selaku kepala negara,” ujarnya kepada wartawan di Medan, Rabu 27 Januari 2021.
Tokoh masyarakat yang juga telah menapak karier puncak birokrasi sebagai Sekdaprov Sumut itu menilai tidak ada yang harus dipermasalahkan dalam pelantikan tersebut.
“Ini peristiwa yang kita yakini memperteguh tenun dan ikatan kebangsaan kita. Lagi pula, dinamika penunjukan kapolri baru dari kalangan non-muslim bukan hal yang baru,” katanya.
Sejarah Polri memang mencatat nama Jenderal Widodo Budidarmo, Kapolri periode 1974-1978.
Sebelumnya, Jenderal Budidarmo juga pernah menjadi Kapolda Sumut.
“Tidak pada temapatnya lagi kita senantiasa digelisahkan oleh faktor suku, agama maupun ras seseorang. Publik sudah semakin dewasa untuk menilai seorang pemimpin mestinya dari aspek kompetensi, dedikasi, profesionalisme dan
integritas,” ujarnya.
RE Nainggolan yang juga dinilai masyarakat cukup sukses dan berhasil saat menjadi Sekretaris Wilayah Daerah Provinsi Sumatera Utara itu, mengimbau agar wacana yang mengemuka terkait jabatan publik bukanlah dari sisi identitas atau latar belakang khususnya latar belakang
Agama seseorang.
“Inilah saatnya kita lebih melihat kemampuan, kompetensi dan kebhinekaan. Wacana yang perlu kita bangun dan diskusikan publik adalah soal kecakapan, kemampuan, profesionalisme dan integritas sesorang. Bapak Presiden dengan semua jajaran yang terlibat dalam proses ini, tentu sudah sampai pada kesimpulan dan penilaian bahwa Pak Sigit
layak menjadi Kapolri baru menggantikan Pak Idham Azis,” katanya.
RE Nainggolan menambahkan, dirinya mengikuti perkembangan karier dan sepak terjang Listyo Sigit. Saat menjadi Kapolda Banten, beliau dengan cemerlang
bisa membangun komunikasi dengan para ulama dan tokoh masyarakat di sana dengan hangat sehingga tercipta hubungan yang harmonis di antara setiap umat beragama.
“Ini catatan penting. Pak Sigit dikenal dekat dengan ulama di Banten. Kemampuan membangun komunikasi dan saling percaya, saya kira tak usah diragukan lagi, sehingga dapat membangun kamtibmas Banten yang harmonis dan
kondusif,” jelas dia.
Tantangan
Pada bagian lain, RE menilai tantangan Komjen Listyo Sigit ke depan sebagai pimpinan Polri sudah jelas pandemi Covid-19.
“Bersama dengan komponen penegakan hukum yang lain, Polri adalah ujung tombak pelaksanaan ketat protokol kesehatan Covid-19, sekaligus mencegah dan menangani gangguan
keamanan terkait sikap gerak radikalisme yang menciptakan instabilitas dan mengancam kedaulatan negara” katanya.
Ia mengakui, Kapolri baru dihadang tugas sangat berat. “Tetapi kita yakin, beliau akan berhasil mengemban amanah dan tugas berat ini. Kita doakan dan dukung bersama,” pungkasnya. (*)
Reporter :
Editor : Iqbal Hrp
Foto :