Prosumut
Pemerintahan

Kesbangpol Sumut Sosialisasi Pencegahan Bahaya Radikalisme dan Terorisme di Asahan

PROSUMUT – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbagpol) Sumatera Utara (Sumut) menggelar Sosialisasi Pencegahan Bahaya Radikalisme dan Terorisme di Asahan, Kamis 10 Juni 2021. Media sosial menjadi sorotan terkait maraknya proses perekrutan yang nenyasar kalangan anak muda.

Kepala Badan Kesbangpol Sumut Safruddin Nst melalui Kabid Kewaspadaan Nasional, Budianto Tambunan menyebutkan bahwa pemahaman tentang bahaya doktrinasi radikalisme dan terorisme menjadi penting. Agar masyarakat, khsusnya kalangan pemuda tidak terpancing kepada perbuatan radikal yang bersifat negatif.

“Dengan maraknya perekrutan melalui media sosial, kepada pemuda agar saling mengingatkan kepada kawan-kawan agar jangan gampang terjebak doktrinasi radikalisme dan terorisme,” ujar Budianto di hadapan puluhan pelajar, mahasiswa dan ASN Pemkab Asahan, di Aula Kesbangpol Asahan.

Sementara Kaban Kesbangpol Kabupaten Asahan, Harry Naldo Tambunan menyebutkan bahwa saat ini peran pemerintah kabupaten dalam menangkal radikalisme dan terorisme dan paham yang bertentangan dengan Pancasila, melalui pembentukan tim pengawasan dan pembinaan oleh berbagai pihak. Untuk itu langkah pencegahan oleh pemerintah bersama kelompok masyarakat sangat diperlukan.

Dijelaskan Harry, Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 77/2019, negara wajib melakukan pencegahan tindakan terorisme dan radikalisme. Adapun faktor yang mempengaruhi radikalisme dan terorisme yakni menguatnya peran media sosial, melemahnya peran keluarga, pendidikan keagamaan dan formal, lingkungan pergaulan dan kekuatan literasi, dimana ancamannya mengarah kepada ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertanahan/keamanan.

“Ini merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah, aparat hukum dan masyarakat. Karena itu diperlukan sinergitas program dan interaksi sosial yang intens. Tanpa peran masyarakat, pencegahan tidak akan berhasil,” sebutnya dalam acara yang dibuka Staf Ahli Bupati Asahan Bidang Perekonomian Edi Sukmana.

Menurut Dr Zulkarnain selaku narasumber dalam dialog tersebut, radikalisme disinyalir sudah masuk ke kelompok pelajar dan mahasiswa. Adapun yang melatarbelakangi tindakan tersebut, adanya ketidakadilan, ditamabah lagi rasa ingin tahu yang tinggi di kalangan anak muda.

“Jadi radikalisme dan terorisme ini merupakan tindakan yang politik. Apalagi secara psikologis, anak muda gampang dipengaruhi orang lain karena rasa ingin tahu. Karena itu, jangan dikaitkan ini dengan keagamaan. Tidak ada ajaran agama apapun yang mengajarkan kebencian,” jelas Zulkarnain.

Senada dengan itu, narasumber Ustaz Zumirin mengatakan langkah menangkal doktrin terorisme diantaranya adalah rasa cinta dan kasih sayang. Untuk itu memahami arti kalimat mencintai NKRI adalah tidak memaksakan terjadinya perubahan secara instan.

“Saran untuk anak-anak muda, hati-hati menggunakan media soaial dan memahmi tujuan medsos. Lakukan dan berikan cinta kalian kepada Indonesia, maka insyaAllah Indonesia akan mencintai kalian,” pungkasnya. (*)

 

Reporter : Iqbal Hrp
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            : 

Konten Terkait

Ketua DPRD Labura Kritik Pembagian BST di Rumah Pribadi Bupati

admin2@prosumut

Pemko Medan Gelar Rapat Desk Pilkada

Editor Prosumut.com

Natal Disdik Batu Bara, Semangat Baru Bangun Pendidikan

Editor prosumut.com

Bupati Langkat Irup Hari Bhayangkara di Kuala

Ridwan Syamsuri

Komisi X Pastikan Pemko Medan Sudah Implementasikan UU Pemajuan Kebudayaan

Ridwan Syamsuri

Pemko Tebingtinggi Terima Truk Tinja IPLT

Editor Prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara