PROSUMUT – Menyiapkan Indonesia Open 2019 haruslah mendapatkan hasil semaksimal mungkin.Sebab Indonesia sudah pernah meraih dua gelar juara dari Indonesia Open 2018, yakni melalui ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Namun bagi pelatih pelatnas ganda campuran, Richard Mainaky,mengatakan tak mematok target muluk di Indonesia Open 2019. Sebab tak adanya kartu As di sektor tersebut menjadi alasannya.
“Kita pernah mendapatkan hasil saat melalui ganda putra dan ganda campuran, namun Liliyana pensiun. Kini penggantinya masih membutuhkan waktu untuk transisi.Dan saya berlapang dada jika ganda campuran nirgelar kali ini,” katanya, Sabtu (29/6).
Tapi, di Indonesia Open dia tetap ingin hasil maksimal. Dengan latihan yang cukup baik, karena durasi persiapannya yang cukup lama pasti bisa.
“Jadi, kami sudah melatih kekuatan untuk putranya, sementara putri sudah kami latih kelincahan. Jadi saya berharap mereka bisa tampil maksimal. Namun, saya tak bicara target tetapi mencoba berburu gelar dulu di tiap turnamen,” ujarnya.
Menilik prestasi Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja di beberapa turnamen terakhir, dua pasang ini memang belum sepenuhnya matang. Di beberapa turnamen, mereka selalu gagal merebut juara karena membuat eror sendiri, termasuk saat poin-poin kritis.
“Kalau sekarang kami masih mencari (pasangan penerus). Kalau mau bicara soal target, sektor ganda putra lebih pantas. Gantian dong,” pungkasnya.(*)