Prosumut
Massa dari Aliansi Mahasiswa Papua meneriakkan yel-yel saat terlibat kericuhan dengan petugas kepolisian ketika aksi di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, Selasa (1/12). Aksi yang diikuti ratusan mahasiswa Papua itu dibubarkan oleh kepolisian karena tidak memiliki ijin untuk melakukan unjukrasa. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pras/15
Umum

Hati-hati soal Diskriminasi, ini Akar Kemarahan Papua!

PROSUMUT –  Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menyebutkan bahwa dugaan diskriminasi terhadap masyarakat Papua merupakan sinyal buruknya situasi hak asasi manusia (HAM).

“Ini adalah sinyal rendahnya penghormatan terhadap hak asasi manusia Papua sekaligus sinyal memburuknya situasi HAM Papua,” ucap Usman, Senin 19 Agustus 2019.

Lebih lanjut ia menyesalkan sikap aparat kepolisian yang diduga membiarkan sekelompok masyarakat melontarkan kata-kata hinaan terhadap sejumlah mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.

“Seharusnya kepolisian mencegah tindakan persekusi yang dilakukan oleh massa dan menindak tegas pelaku. Ironisnya, aparat justru ikut mengepung asrama,” terang Usman.

“Inilah yang kemudian mendorong lahirnya protes dan kemarahan orang Papua di Manokwari dan wilayah lainnya,” ungkap dia.

Oleh karena itu, Usman berharap seluruh aparat pemerintah dan penegak hukum menghentikan segala bentuk serangan diskriminasi yang dilakukan kepada masyarakat Papua.

“Kepolisian Republik Indonesia harus mengambil tindakan tegas terhadap aparat yang melakukan pembiaran, penggunaan kekuatan yang berlebihan, serta penangkapan sewenang-wenang dalam insiden yang terjadi di Surabaya,” tuturnya.

Seperti diketahui, kericuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, diduga sebagai bentuk protes persekusi dan rasisme yang menyerang mahasiswa Papua di Pulau Jawa.

Atas protes tersebut, sejumlah demonstran berkumpul serta turun ke jalan untuk memenuhi ruas jalan protokol. Bahkan, massa sempat melakukan pembakaran di depan Kantor DPRD Papua Barat. (*)

Konten Terkait

Kementerian PPPA, XL Axiata, dan IWAPI Sepakat Pemberdayakan Perempuan

Editor prosumut.com

BPJSTK Kunjungi Ahli Waris Gusliana, Peserta Korban Kebakaran Pabrik Korek Api Gas di Langkat

Editor prosumut.com

Okupansi Hotel di Sumut Turun Drastis

admin2@prosumut

Bom Mortir Ditemukan Warga Bandar Klippa di Parit

admin2@prosumut

Hary Tanoe Rp 82 M, Sandiaga Rp 39,5 M

Val Vasco Venedict

Smile, Klik! Meski Ditolak Sandi Tetap Selfie

Val Vasco Venedict
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara