PROSUMUT – Hingga sekitar 9 jam berlalu operasi pemisahan bayi kembar siam bernama Adam dan Aris asal Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) masih terus berlangsung di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan, Rabu 20 Januari 2021.
Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP HAM dr Rizky Adriansyah MKed(Ped) SpA(K), dalam operasi pemisahan bayi kembar siam berusia 1 tahun 1 bulan tersebut tidak memiliki kendala yang berarti.
Hanya saja operasi bayi kembar kali ini berbeda dengan operasi bayi kembar bernama Adam dan Malik pada tahun 2019 lantaran memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Sebab ada bagian organ dalam tubuh bayi tersebut ada yang menempel.
“Dempet atau menempel ini sebagian besar di daerah perut dan sebagian kecil di bagian dada. Maka bagian dalam yang nempel itu pada bagian hati dan dinding jantung,” terangnya yang didampingi pihak rumah sakit milik Kementrian Kesehatan RI tersebut.
Maka dari itu, dokter yang dilibatkan dalam operasi pemisahan ini cukup banyak yakni ada dokter bedah anak, dokter bedah saluran cerna, dokter bedah plastik dan dokter jantung.
“Sampai saat ini belumm dapat rincian. Bila kita bandingkan dengan bayi kembar Adam dan Malik yang hanya memiliki ketebalan dempetnya sekitar 14 cm. Adam dan Aris ini lebih besar lagi, kasusnya mirip bayi kembar Sahira dan Fahira yang juga dari Asahan pada tahun 2017,” jelasnya.
Tim medis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik hingga sore ini, Rabu (20/1/2021) masih melakukan operasi pemisahan terhadap bayi kembar asal Labuhan Batu bernama Adam dan Aris.
Dikatakan Sekretaris Tim Penangan Bayi Kembar RSUP Haji Adam Malik, dr Rizky Adriansyah MKed (Ped) SpA (K) operasi dimulai dari pukul 08.00 WIB.
“Kita mohon doanya. Operasi pemisahan masih berlangsung mudah-murahan semua berjalan lancat,” ujarnya pada wartawan yang menanti kabar mengenai pemisahan bayi tersebut di RSUP Haji Adam Malik Medan.
Lebih lanjut, dr Rizky mengatakan operasi yang dimulai sejak pagi sesuai rencana dan tidak ada kendala yang berarti. Sampai saat ini pemisahan masih berlangsung.
“Memang ada kekurangan darah namun sudah kita antisipasi dari kemarin dan telah disiapkan siapkan 16 kantong golongan darah B. Alhamdulilah darah ini berasal dari sumbangan dokter-dokter dan tenaga kesehatan di sini,” jelasnya.
Operasi pemisahan bayi kembar siam Adam dan Aris menjadi yang keempat kalinya dilakukan di RSUP HAM.
Sebelumnya, tim dokter dari rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini sudah berhasil memisahkan bayi kembar siam Mariana-Mariani asal Aceh Timur pada tahun 2005, kemudian Sahira-Fahira dari Asahan (2017) dan bayi Adam dan Malik dari Tapanuli Utara (2019). (*)
Reporter : Nastasia
Editor : Iqbal Hrp
Foto :