Prosumut
Ekonomi

Harga Daging Ayam Mulai Turun

PROSUMUT – Harga daging ayam mulai mengalami penurunan. Sebelumnya, pada pekan lalu harga daging ayam sempat menyentuh Rp 45 ribu saat ini harganya berangsur turun dikisaran Rp 35 ribuan per kg.

“Kinerja harga daging ayam yang turun ini sesuai dengan ekspektasi kita sebelumnya. Seiring dengan mulai melimpahnya pasokan daging ayam di pasaran,” ujar Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, Selasa 16 Juni 2020.

Menurut dia, peternak ayam pada awalnya mengalami kerugian setelah harga daging ayam sempat terpuruk ke Rp 12 ribuan. Sempat membuat peternak menutup sementara usahanya. Namun, disaat kenaikan harga daging ayam mulai terjadi, sisi persediaan mulai mengalami peningkatan.

BACA JUGA:  The Palace Jeweler Hadirkan Pameran Perhiasan Harga Luar Biasa di Sun Plaza Medan

“Perhitungan saya, pekan depan atau dua pekan kedepan harga daging ayam bisa digiring kembali normal dikisaran Rp 25 ribuan hingga Rp 28 ribuan per kg. Tren penurunan harga daging ayam ini kita harapkan terus akan berlanjut, hingga mencapai titik harga yang ideal sesuai dengan harga keekonomiannya,” kata Gunawan.

BACA JUGA:  The Palace Jeweler Hadirkan Pameran Perhiasan Harga Luar Biasa di Sun Plaza Medan

Ia menilai tidak mudah memang bagi peternak untuk kembali memaksimalkan isi kandangnya. Memperhitungkan daya beli yang belakangan bermasalah, akan membuat peternak ayam berhati-hati dalam membuat perhitungan jumlah ayam ternaknya. Karena itu, titik keseimbangan harga daging ayam ini nantinya bisa tidak sesuai harapan.

“Bisa lebih buruk dari harga idealnya, bisa juga bertahan mahal dalam periode waktu tertentu,” sebut Gunawan.

Selain itu, sambung dia, harga ikan laut juga mempengaruhi harga daging ayam. Semakin mahal harga ikan laut, biasanya harga daging ayam juga berpeluang mengalami kenaikan. Sebaliknya, semakin murah harganya akan menggiring penurunan harga daging ayam juga.

BACA JUGA:  The Palace Jeweler Hadirkan Pameran Perhiasan Harga Luar Biasa di Sun Plaza Medan

“Dari sisi harga vaksin, pakan maupun obat-obatan, biasanya kerap dipengaruhi oleh pergerakan mata uang Rupiah terhadap US Dolar. Sejauh ini, Rupiah terhadap US Dolar mengalami penguatan. Kita harapkan akan menjadi katalis positif bagi kemungkinan harga yang terjangkau oleh peternak,” pungkasnya. (*)

 

Reporter : Rayyan Tarigan
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            :

Konten Terkait

IM3 ‘Nyatakan Silaturahmi dengan Freedom Internet’

Editor prosumut.com

Akhir Pekan, Rupiah Tercekik

Editor prosumut.com

Kebiasaan Baru, Fintech P2P Akseleran Siapkan Strategi Resiko Kredit

admin2@prosumut

APVI Inginkan Hasil Kajian Soal Vape Dijadikan Pertimbangan Terkait Aturan Penggunaan Rokok

Editor prosumut.com

Sekdaprov Sumut Ajak Pelaku Usaha Gaungkan Koperasi Bukan Hanya Simpan Pinjam

Editor prosumut.com

Tukar Uang Kecil Juga Bisa di Kantor Gubsu

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara