PROSUMUT – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, merasa disandera terkait kabar pencabutan gelar juara Liga 1 2018 yang diperoleh Persija Jakarta.
Mantan jurnalis olahraga yang akrab dipanggil Jokei itu ikut buka suara terkait dugaan bahwa terhadap gelar juara Liga 1 2018 yang diraih Persija Jakarta sudah diatur sebelumya.
Riuh kabar pencabutan gelar juara milik Persija tak lepas dari ungkapan salah satu tersangka pengaturan skor sepak bola Indonesia, Vigit Waluyo.
Pria yang pernah menjabat sebagai Manajer Deltras Sidoarjo itu mengungkapkan bahwa gelar juara yang diraih oleh PSS Sleman (Liga 2 2018) dan Persija Jakarta telah diatur.
Hal ini lantas mendapatkan tanggapan negatif dari penggila bola yang ramai menyuarakan pencabutan gelar juara Macan Kemayoran.
Salah satu pihak yang juga bertanggung jawab terhadap rumor ini ialah PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia.
Jokdri menilai bahwa pihaknya telah merasa disandera terhadap tudingan-tudingan tersebut.
“Sekali lagi semua tudingan (juara settingan) harus bisa dibuktikan. Tidak terpancing dengan sangkaan-sangkaan yang menyulitkan kami. Tersandera kami dari dugaan-dugaan itu,” ungkap suksesor Edy Rahmayadi ini, Jumat 25 Januari 2019.
Tak sampai di situ, Jokdri juga menjelaskan terkait posisinya di Persija Jakarta dalam tiga vtahun terakhir.
“Pada 2016, saya membantu Persija untuk transformasi. Tidak ada serupiah pun saya donasikan dan tidak ada serupiah pun saya ambil dari Persija, kecuali tekad tunggal mentransformasi Persija dari centralize ownership ke collective ownership. Profil Persija yang sehat dengan koorporasi ideal sebagai sebuah klub profesional,” katanya.
“Semoga tiga sampai lima tahun bisa terjadi. Ini sebagai catatan lain dalam penggalan hidup saya dalam sepak bola meskipun Persija bukan klub pertama yang saya tangani. Sebelumnya ada Arema, Persis Solo, dan Persiba Balikpapan. Saya sering mengatakan kasihan juga Persija. Seluruh pemain, ofisial, fans, dan publiknya yang bekerja keras seperti direduksi menjadi juara karena seorang Joko Driyono,” katanya.
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya bila itu menjadi atribut yang disematkan untuk Persija,” tutur Jokdri mengakhiri pembicaraan terkait cerita kariernya bersama Persija. (*)