Prosumut
Kesehatan

Dua Teman Nurul Diduga Tertular Difteri

PROSUMUT – Dua mahasiswi Fakultas Kedokteran USU asal Malaysia berinisial LW (21) dan U (21) diduga tertular bakteri difteri dari Nurul Arifah Ahmad Ali (20).

Keduanya merupakan teman satu kos Nurul, yang hingga kini masih dirawat intensif di RSUP Haji Adam Malik, Selasa 24 September 2019.

“LW dan U, baru masuk pada Selasa (24 September 2019) siang. Keduanya datang sendiri ke rumah sakit karena mengalami gejala yang diduga penyakit difteri,” ujar Kasubbag Humas RSUP Haji Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak dalam keterangan pers sore tadi.

Kata Rosa, meski belum bisa dipastikan terjangkit difteri tetapi yang dilakukan terhadap keduanya penanganan suspect difteri.

Diantaranya, pemberian antibiotik, vaksin ADS, terapi cairan serta pengambilan sampel swab hidung dan tenggorokan.

Sementara, dr Restuti Hidayani Saragih SpPD selaku Tim Dokter Penanggung Jawab Pasien RSUP H Adam Malik menyebutkan, LW dan U mengalami gejala yang hampir sama yaitu demam dan rasa sakit menelan.

Namun, dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, satu kasus ada ditemukan selaput putih di langit-lanit mulutnya dan satu lagi hanya kemerahan saja.

“Keadaan keduanya saat ini stabil dan dirawat di ruang isolasi,” sebutnya.

Terpisah, Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu mengatakan, sebanyak 290 mahasiswa Fakultas Kedokteran USU diberikan imunisasi.

Dari jumlah tersebut 10 orang dibawa ke RSUP H Adam Malik Medan dan dua diantaranya terpaksa dirawat intensif.

“Langsung kita berikan imuninasi kepada 290 mahasiswa dan yang kontak langsung diberikan obat selama seminggu. Sebanyak 10 orang merasa demam dibawa ke rumah sakit karena diduga kuat terpapar dan setelah dilakukan pengobatan, 2 orang yang menjalani perawatan intensif,” ungkapnya.

Menurut Runtung, kasus ini sudah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dan telah dikordinasikan ke Dinas Kesehatan Sumatera Utara ataupun Medan.

Bahkan, sudah dilakukan rapat pada Senin 23 September 2019 untuk bagaimana penanganannya.

“Kita menunggu uji sampel hasil spesimen swab dari hidung dan tenggorokan yang dikirim ke Jakarta, apakah positif difteri karena gejala klinisnya mengarah kesana. Untuk dua mahasiswi yang dirawat,” jelasnya.

Disinggung apakah sudah ada imbauan agar mahasiswa USU menggunakan masker, Prof Runtung sejauh ini belum ada karena masih menunggu hasil pemeriksaan dan instruksi dari Dinas Kesehatan Sumut.

Sebab, yang mengetahui bagaimana dampak secara meluas adalah Dinas Kesehatan Sumatera Utara.

“Kita jangan terburu-buru karena ada SOP nya, kita menunggu perkembangan bagaimana instruksi dari Dinas Kesehatan,” sebutnya.

Dekan FK USU Dr dr Aldy Safruddin Rambe SpS (K) mengatakan, LW dan U diduga tertular karena kontak langsung dengan Nurul.

“Selama sakit, dua temannya ini yang mengurus dan menjaganya. Karena ada gejala mencurigakan untuk mengambil amannya, kita rawat demi kepentingan kesehatan,” ucapnya.

Dia menyatakan, difteri ini sangat menular dan mematikan jika tidak ditangani. Penyakit ini merupakan kuman atau bakteri dari udara.

“Selama ini hanya anak di bawah 5 tahun yang rentan, tapi kali ini jika hasilnya positif maka baru ini dialami orang dewasa. Kalau sejak awal diketahui bisa ditangani atau dicegah,” tukasnya. (*)

Konten Terkait

Pemko Medan Persiapkan Vaksinasi

Editor Prosumut.com

Mau Bertahan di Masa Pandemi? UMKM Wajib Rambah Dunia Digital

Pro Sumut

Dr Teal’s Kini Hadir di Indonesia, Perawatan Self-Care Premium Berbahan Alami

Editor prosumut.com

RSUP HAM Teken Kerja Sama Pengampuan Layanan PIE dengan RSPI

Editor prosumut.com

Satu Lagi Warga Medan Meninggal Diduga Terpapar Covid-19

admin2@prosumut

Advokasi Program Genting, BKKBN Sumut Harapkan Tersosialisasi ke Seluruh Lapisan Masyarakat

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara