PROSUMUT – Dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) memberikan edukasi kepada pelajar SMA Negeri 1 Tanjung Pura, Kabupaten Langkat tentang bahaya merokok, baru-baru ini.
Selain bahaya merokok, edukasi yang diberikan juga terkait langkah-langkah untuk berhenti merokok.
Edukasi yang diberikan ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Adapun tim dosen yang melakukan kegiatan edukasi itu, Marianne SSi MSi Apt, Emil Salim SFarm MSc PhD Apt, Lia Laila SFarm MSc Apt, apt Ade Sri Rohani SFarm MFarm, dan apt Nurul Suci SFarm MFarm.
Sedangkan mahasiswa yang dilibatkan, yaitu Syarifah Balqis Nuwsath, Rasheed bin Rusdi, Adlina Natarsha Anuar Sadad, Yudhi Johansen, dan Husnul Khatimah. Kelima mahasiswa ini berkewarganegaraan Indonesia dan Malaysia.
Kegiatan edukasi ini juga bekerja sama dengan Prof Dr Mohamad Haniki Nik Mohamed BPharm (Hons) PharmD, sebagai kepala koordinator certified smoking cessation service provider (CSCSP), Akademi Farmasi Malaysia & Kepala Internasionalisasi dan Jaringan Global, Kulyyahah Farmasi, Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM).
Marianne SSi MSi Apt selaku ketua tim mengungkapkan, edukasi yang diberikan ini bertujuan agar siswa dapat mengerti dan memahami dampak negatif dari konsumsi rokok. Dengan begitu, tumbuh kesadaran sendiri sehingga mau berhenti merokok.
“Merokok pada usia remaja merupakan masalah serius yang dapat berdampak jangka panjang terhadap kesehatan fisik dan mental,” ujar Marianne.
Dia menuturkan, dengan berhenti atau tidak merokok maka tentu dapat melindungi kesehatan terutama para pelajar, serta mendukung dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Sementara itu, mewakili pimpinan SMA 1 Tanjung Pura, Ahmad Khairi MPd menyambut baik kegiatan tersebut.
Ia berharap siswa memahami mengenai cara-cara berhenti merokok dan bahkan tidak mencoba merokok.
Dalam edukasi tersebut, siswa sangat bersemangat. Setelah pemberian edukasi selesai, diadakan sesi kuis dan tanya jawab oleh siswa kepada dosen serta mahasiswa.
Siswa begitu antusias saat sesi tanya jawab, yang artinya siswa memahami dan mengerti materi yang telah disampaikan oleh pemateri.
Selanjutnya diadakan juga sesi konseling dengan dosen bagi siswa yang pernah merokok. Siswa distimulasi agar timbul kesadaran dari dirinya sendiri untuk berhenti merokok. (*)
Reporter: Nastasia
Editor: M Idris