PROSUMUT – Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu, Kamal Ilham membenarkan, satu pasien suspek pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) meninggal dunia di Rumah Sakit Murni Teguh Medan, Rabu pekan lalu.
“Jenazah almarhum PS (56), dikebumikan di Dusun Panca Arga, Desa Tanjungharapan, Kecamatan Pangkatan, Labuhanbatu,” kata Kamal kepada wartawan melalui telepon, Minggu 26 Juli 2020.
Disebutkannya, pihak keluarga tidak setuju jenazah almarhum dikuburkan di TPU Simalingkar B Medan Tuntungan.
Kabar duka ini sebelumnya, sempat beredar di grup WhatsApp. Informasi ini, kemudian dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu ketika dikonfirmasi.
Menurut Kamal, almarhum PS meninggal di Rumah Sakit Murni Teguh Medan, Rabu 22 Juli 2020 sekitar pukul 10:00 WIB. Almarhum suspek Covid-19, dan dokter merekomendasikan agar pasien dimakamkan sesuai protokoler kesehatan Covid-19.
Katanya, semula almarhum mengalami sakit, kemudian dibawa keluarga berobat mandiri ke RS Murni Teguh Medan. PS yang kelahiran Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan 20 November1963 itu, meninggal setelah beberapa hari dirawat.
Diungkapkan Kamal, berdasarkan koordinasi Dinas Kesehatan Labuhanbatu dengan RS Murni Teguh Medan, diperoleh informasi, hasil pemeriksaan rapid test terhadap pasien non-reaktif, kemudian pemeriksaan Rontgen Thorax mengarah pada Covid-19 dan hasil pemeriksaan swab RT-PCR positif Covid-19.
“Hasil pemeriksaan yang ditandatangani penanggungjawab, dr R Lia K Iswara MBiomed SpMK PhD, dokter RS Murni Teguh Medan itu merekomendasikan agar pemakaman pasien, dilakukan sesuai dengan protokoler kesehatan Covid-19,” ujarnya.
Namun lanjutnya, pihak keluarga almarhum tidak setuju jenazah dikebumikan secara protokoler kesehatan Covid-19 di TPU Simalingkar B Kota Medan. Keluarga bersikeras ingin membawa jenazah pulang ke Dusun Pancaarga, Desa Tanjungharapan, Kecamatan Pangkatan.
“Kemudian setelah jenazah dibawa pulang keluarga, saya langsung koordinasi dengan GTPP, Camat, Kepala Puskesmas Pangkatan, kepala desa, Koramil dan Polsek, supaya mempersiapkan pemakaman serta berkomunikasi dengan keluarga agar almarhum dikebumikan dengan protokol kesehatan,” katanya.
Selain itu, pihak aparat keamanan juga melakukan pendekatan dengan masyarakat, pemerintah desa, tokoh masyarakat dan tokoh agama, agar tidak terjadi penolakan saat jenazah tiba di Panca Arga Tanjungharapan.
Ditegaskannya, jadi, jenazah almarhum langsung dikebumikan sesuai protokol kesehatan penanganan Covid-19, malam itu juga.
“Setelah itu, anggota keluarga almarhum dirapid test petugas medis. Hasilnya, semua keluarga kurang lebih 10 orang, non-reaktif. Namun begitu, semua kita sarankan isolasi mandiri di rumah. Kita juga akan melakukan pemeriksaan berkala terhadap keluarga itu,” sebutnya.
Sampai kemarin siang tambahnya, petugas bekerjasama dengan masyarakat setempat masih melakukan pengamanan buka tutup di perbatasan Tanjungharapan dengan Dusun Panca Arga. Semua yang masuk dan keluar dusun itu, diperiksa suhu tubuhnya. (*)
Editor : Iqbal Hrp
Foto :