PROSUMUT – Lowongan kerja menjadi algojo dibuka di Sri Lanka. Pembukaan lowongan untuk menjadi eksekutor ini dilakukan guna mengisi kekosongan posisi algojo hukuman mati layanan penjara di negara tersebut.
Dilansir Jumat 8 Maret 2019, lowongan kerja tersebut telah dibuka melalui iklan dalam surat kabar Daily News milik pemerintah.
Layanan iklan yang pertama kali dikeluarkan bulan lalu ini menjanjikan gaji bulanan sebesar 36.310 rupee alias 158 paun (setara Rp2.9 juta).
Jumlah bayaran tersebut berada di atas rata-rata pekerjaan pemerintah di Sri Lanka.
Juru bicara layanan penjara di Sri Lanka, Thushara Upuldeniya mengatakan sejak dibuka pada bulan lalu, sedikitnya 102 orang telah melamar untuk mengisi peran itu.
Tak terkecuali seorang berkebangsaan Amerika yang mendapatkan penolakan karena tidak sesuai dengan kriteria pemerintah.
Sebagai persyaratan formal, calon algojo yang melamar harus berasal dari Sri Lanka, berjenis kelamin pria, dan berusia antara 18 dan 45 tahun.
Pembukaan slot posisi algojo di penjara Sri Lanka ini dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam rangka menangkal peredaran obat-obatan terlarang.
Hingga saat ini terdapat puluhan narapidana yang terjerat kasus narkoba di mana dua di antaranya dapat dieksekusi mati.
“Kami tidak pernah tahu apakah pemerintah akan melanjutkan hukuman mati, tetapi kami ingin mempekerjakan dua orang penggantungan untuk mengisi lowongan dan siap jika pemerintah ingin mengeksekusi penyelundup obat terlarang,” kata Upuldeniya.
Upuldeniya juga mengatakan bahwa pemerintah akan segera mengambil langkah lebih jauh. Proses wawancara kerja akan dilakukan pada bulan ini.
Pemegang tugas sebagai algojo terakhir Sri Lanka dilaporkan berhenti pada 2014 tanpa mengeksekusi satu orang pun setelah dia diduga stres karena melihat tiang gantungan untuk pertama kalinya.
Setelah itu, posisi algojo di negara tetangga India ini lowong sama sekali. (*)