Prosumut
Kesehatan

Barbie Kumalasari Ngaku Bercinta 8 Kali Sehari, Ini Efeknya Menurut Seksolog

PROSUMUT – Pasangan Galih Ginanjar dan Barbie Kumalasari belakangan ini menjadi perbincangan netizen.

Mereka baru-baru ini membongkar kehidupan seksual dalam rumahtangga mereka. Barbie menceritakan betapa panasnya kehidupan ranjangnya bersama sang suami.

Ia juga mengatakan di awal-awal pernikahan mereka bahkan melakukan hubungan suami istri sampai 8 kali sehari. Namun sekarang ini ia pun telah menguranginya menjadi 3 kali sehari.

Lalu apa kata seksolog terkait frekuensi hubungan intim yang tinggi seperti Galih dan Barbie?

BACA JUGA:  Forwakes Sumut Bahas Program Strategis 2025, Soal Sampah hingga Gizi

Seksolog dr Boyke Dian Nugraha, DSOG, MARS mengatakan sebenarnya tidak ada masalah dengan frekuensi hubungan seks.

“Sepanjang keduanya berhasrat, sanggup melakukannya, dan sama-sama menikmatinya, kenapa tidak?” ujarnya dilansir dari Kompas.

Namun, ia tetap tidak menganjurkan hubungan seks yang terlalu sering melainkan hanya beberapa kali dalam seminggu.

Terlalu sering berhubungan seks malah bisa membuat organ intim pria jadi lecet dan loyo.

BACA JUGA:  Forwakes Sumut Bahas Program Strategis 2025, Soal Sampah hingga Gizi

Untuk wanita, terlalu sering bercinta akan membuat mereka sulit merasakan kenikmatan orgasme yang sesungguhnya.

dr Boyke lebih menyarankan agar waktu ideal bercinta bagi pasangan adalah 1 hingga 4 kali seminggu.

“Produksi sperma oleh buah zakar boleh dibilang sudah memenuhi kuota penampungan dalam kurun waktu tiga hari. Nah, kalau bisa mengikuti ritme fisiologis tersebut, kan bagus. Apalagi lantaran produksi ini memang harus dikeluarkan secara teratur sesuai waktu atau batas kuota alamiah tadi,” jelasnya.

BACA JUGA:  Forwakes Sumut Bahas Program Strategis 2025, Soal Sampah hingga Gizi

Boyke menambahkan kalau pasangan sebaiknya tak memaksakan diri dalam bercinta.

Selain menyarankan 1-4 kali seminggu, Boyke juga menganjurkan agar pasangan pandai mengatur strategi dengan memilih hari berselang-seling. Tenggang waktu ini bertujuan untuk memulihkan kondisi tubuh setelah berhubungan antara suami istri. (*)

Konten Terkait

Percepatan Penurunan Stunting Jangka Pendek, BKKBN Fokus Tangani Ibu Hamil dan Anak di Bawah Usia 2 Tahun

Editor prosumut.com

Disiplin Prokes untuk Putus Rantai Penyebaran Covid-19

Editor Prosumut.com

Langkat Target Prevalensi Stunting 10 Persen

Editor prosumut.com

Gubernur Sumut Siapkan Rapid Test Antisipasi Penyebaran Covid-19 Lewat TKI dari Malaysia

admin2@prosumut

Terkait Wabah Virus HMPV, Dinkes Sumut Minta Masyarakat Tetap Tenang

Editor prosumut.com

Perkembangan Covid-19 Sumut: Pasien Meninggal Bertambah Lagi

admin2@prosumut
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara