PROSUMUT – Banjir bandang akibat hujan deras yang terus menerus menerjang Mozambik, Malawi, dan Afrika Selatan memakan korban jiwa tak sedikit di tiga wilayah tersebut. Tercatat sedikitnya 115 orang tewas akibat banjir tersebut.
Di Mozambik sebanyak 66 orang tewas, 45 orang tewas di Malami, dan 4 orang tewas di Afrika Selatan.
Juru Bicara Pemerintah Mozambik, Ana Comoana, mengatakan pemerintah telah mengeluarkan dekrit bahaya karena hujan terus menerus dan mendekatnya siklon tropis Idai yang diperkirakan akan tiba pada Kamis-Jumat mendatang.
Banjir di Mozambik telah menghancurkan 5.756 rumah yang ada. Selain itu, 111 orang dilaporkan terluka, 18 rumah sakit hancur, 938 ruang kelas hancur, dan 9.763 siswa terkena dampak.
Pemerintah setempat telah meminta warga yang tinggal di daerah rawan banjir untuk dievakuasi. “Sebanyak 16 tempat penampungan telah dibuka di Zambezia dan Tete untuk mengakomodasi para pengungsi,” ujar Comoana.
Untuk mengatasi dampak dari banjir bandang itu, pemerintah membutuhkan dana sebesar US$16 juta. Dana itu dibutuhkan untuk membantu 80 ribu keluarga terdampak.
Mozambik yang merupakan salah satu negara termiskin di Afrika, rentan terhadap cuaca ekstrem. Banjir pada tahun 2000 telah merenggut setidaknya 800 nyawa. Lebih dari 100 orang tewas pada banjir yang terjadi pada 2015 lalu.
Sementara di negara tetangga, Malawi, banjir menyebabkan lebih dari 230 ribu orang tak memiliki tempat berlindung.
Departemen Meteorologi Malawi telah memperingatkan turunnya hujan dalam intensitas yang lebih tinggi pada Kamis hingga Minggu mendatang. (*)