PROSUMUT – Mashara, start up muslim karya anak-anak Medan telah berhasil meluncurkan fitur diskursus muslim pertama di Indonesia.
Setelah sebelumnya sukses dengan aplikasi solat yang telah diunduh lebih dari 70 ribu pengguna, Mashara kini bertransformasi menjadi ruang diskusi kolaboratif yang dapat diakses oleh semua orang.
CEO Mashara, Rony Fhebrian mengungkapkan, Mashara adalah sebuah platform berbasis teknologi yang dapat diakses umat muslim khususnya agar lebih terinformasi dan lebih terbuka terhadap pengetahuan islam.
“Anak-anak muda muslim, kita tentu tidak ingin mereka semua terpapar informasi yang salah tentang islam. Makanya, kita sediakan ruang berbagi informasi dan bahkan tanya jawab tentang keislaman,” tutur Rony didampingi Public Relations (PR) Mashara, Rizki Ramadhani Nasution di Medan, Selasa 23 April 2019.
Diungkapkan Rony, pengetahuan terkait keislaman seringkali hanya terbatas bagi kalangan tertentu saja.
Oleh karenanya, Mashara hadir untuk menjembatani orang-orang yang memiliki pengetahuan dengan yang membutuhkannya.
“Melalui Mashara, pengguna dapat bertanya, menjawab, berkomentar, dan membagikan konten-konten keislaman yang bermanfaat,” tuturnya.
PR Mashara, Rizki Ramadhani Nasution menyebutkan, prinsip utama yang dihadirkan Mashara dalam fitur terbaru ini adalah inklusi, kolaborasi, dan tabayyun.
“Ketiga prinsip tersebut sebenarnya adalah ajaran pokok dalam islam bagi siapapun yang menuntut ilmu, namun prinsip itu kerap terlupakan. Harapannya, melalui Mashara kita dapat mengaplikasinya dalam konteks kekinian,” sebutnya.
Rizki menambahkan, tujuan diciptakannya fitur ini adalah untuk mengumpulkan dan membagikan pengetahuan tentang dunia keislaman ke seluruh Indonesia bahkan dunia.
“Mengingat perintah mempelajari ilmu agama adalah wajib bagi seluruh umat islam, untuk itu mengkodifikasi sumber-sumber keilmuan berkualitas melalui orang-orang terpercaya sangat penting bagi kita. Mashara ingin menjadi medium atau tempat bersatunya seluruh umat muslim di Indonesia,” imbuhnya. (*)