PROSUMUT – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dr Sofyan Tan menyusuri jalan perkebunan menuju SMP Negeri 2 Satu Atap Tebing Tinggi, Desa Jambu, Kecamatan Tebing Tinggi, Serdang Bedagai (Sergai), Sabtu 15 November 2025. Sebuah sekolah di ujung kampung dengan waktu tempuh hampir 2 jam dari Medan.
Sekolah yang berada di tengah-tengah perkebunan karet itu mendapatkan bantuan revitalisasi bangunan sekolah senilai Rp299 juta untuk merehabilitasi ruang laboratorium yang selama ini difungsikan rangkap sebagai ruang perpustakaan dan kantor.
Ruangan yang sebelumnya beratapkan seng bocor dan plafon berbahan gypsum yang mulai berjamur akibat rembesan air hujan, kini sudah berganti dengan atap spandek berwarna biru dan plafon berbahan pvc dengan kualitas terbaik.
“Atapnya bocor-bocor pak, gypsumnya berjamur. Kalau hujan buku-buku habis basah kena tetesan hujan.
Sekarang sudah kami ganti atap spandek dan pvc shunda plafon yang mahal. Biar benar-benar berkualitas dan cantik,” kata Kepala SMP Negeri 2 Satu Atap Tebing Tinggi, Dr Venny Ribka Wisudarni.
Venny pun menyampaikan rasa syukur dan berulang kali mengucapkan terima kasih kepada Sofyan Tan yang rela datang jauh dari Medan ke sekolah mereka di pelosok kampung.
Tidak sekedar datang berkunjung, tapi juga menyalurkan bantuan revitalisasi gedung sekolah.
Hal yang paling membuatnya terharu adalah, Venny merupakan mantan siswa di SD Sultan Iskandar Muda yang didirikan dr Sofyan Tan.
Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, akhirnya bisa berjumpa dengan sosok yang sangat dikaguminya sebagai tokoh pendidikan.
Usai kunjungan di Desa Jambu, Sofyan Tan melanjutkan perjalanan sejauh 19 kilometer ke PAUD TK Satu Atap, Desa Aras Panjang, Kec Dolok Masihul, Sergai.
Sekolah tersebut mendapatkan bantuan revitalisasi gedung sekolah dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) melalui jalur aspirasi Komisi X DPR RI senilai Rp308.540.000.
Anggaran tersebut digunakan untuk membangun ruang baru untuk kantor dan administrasi sekolah serta ruang UKS.
Sofyan Tan mengatakan meski menempuh perjalanan yang jauh, dirinya tetap ingin memastikan bahwa bantuan yang disalurkan untuk pembangunan dan rehabilitasi ruangan di sekolah berjalan dengan baik sesuai rencana dan tidak ada pungli serta kebocoran anggaran.
Dia juga ingin memastikan dalam pembangunannya sudah melibatkan komite sekolah serta warga atau penduduk sekitar sekolah.
Hal itu penting dilakukan agar sekolah yang dibangun dirasakan manfaatnya dan bisa dijaga kualitasnya. Sebab bangunan sekolah tersebut akan dinikmati oleh anak-anak kampung di sekitar sekolah.
“Pertama saya ingin memastikan sekolah-sekolah di pelosok kampung, yang letaknya di ujung kabupaten dan biasanya luput dari perhatian pemerintah, tetap mendapatkan bantuan dan perhatian dalam memiliki bangunan sekolah yang layak dan baik.
Kedua, saya ingin memastikan pembangunan berjalan dengan baik , kualitasnya terjaga dan tidak dikorupsi,” pungkas Sofyan Tan. (*)
Editor: M Idris

