PROSUMUT – Organisasi Pengawal Merah Putih (PMP) menegaskan perannya sebagai mitra sosial yang tidak hanya peduli, tetapi juga aktif mengawal implementasi program strategis Pemerintah Pusat di daerah, khususnya di bidang ketahanan pangan dan gizi.
Ketua Dewan Penasihat PMP, M Khalil Prasetyo, menegaskan bahwa peran PMP kini meluas, dari sekadar pelaksana kegiatan menjadi pengawas jalannya kebijakan dan program pemerintah.
Hal itu disampaikan dalam konsolidasi internal bersama Ketua PMP Susilo, Sekretaris PMP Suwarno, dan jajaran pengurus di Medan, Kamis 2 Oktober 2025.
Menurut Khalil, ada tiga fokus utama yang harus dikawal PMP. Pertama, memastikan kebijakan penyaluran bahan pangan berjalan tepat sasaran di Medan.
Kedua, memantau stabilitas harga pangan agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
Ketiga, mengawasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis yang menjadi salah satu program unggulan pemerintah.
“Pasar Pangan Murah adalah wujud kepedulian kita. Tetapi loyalitas dan pengabdian sejati adalah memastikan program besar pemerintah, terutama pangan dan gizi gratis, benar-benar terlaksana sesuai standar.
PMP harus turun ke lapangan, menjadi kontrol atas kebijakan penyaluran, stabilitas harga, dan implementasi program tersebut,” tegasnya.
Ketua PMP, Susilo, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari audiensi strategis dengan Ketua DPRD Kota Medan, Wong Chun Sen.
Menurutnya, laporan hasil audiensi itu menjadi dasar bagi PMP untuk menyusun langkah pengawasan di tingkat daerah.
Sementara itu, Sekretaris PMP, Suwarno, menambahkan arahan Dewan Penasihat menjadi pedoman resmi dalam operasional organisasi.
“Arahan Bapak Khalil sangat spesifik dan membantu kami memfokuskan sumber daya PMP agar peran kontrol terhadap program pangan berjalan efektif,” ujarnya.
PMP menegaskan siap bersinergi dengan pemangku kebijakan daerah maupun pusat untuk memastikan program-program strategis pemerintah, khususnya di bidang pangan, dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. (*)
Reporter: Nastasia
Editor: M Idris
