PROSUMUT – Pengembangan desa wisata syariah berbasis sejarah, hendaknya menjadi warisan kepada generasi muda terkait sejarah lokal.
“Langkat ini kaya peninggalan sejarah, baik dari masa kerajaan hingga kolonial. Ada makam para ulama, bangunan masjid tua, dan banyak lagi.
Saya berharap buku hasil kerja sama ini nanti bisa diperbanyak dan dibagikan ke sekolah-sekolah, agar anak-anak kita mengenal sejarah daerahnya sejak dini,” ujar Bupati Langkat, Syah Afandin, saat penandatanganan MoU Pemkab Langkat dan Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai, terkait dukungan pengembangan desa wisata berbasis syariah dan sejarah di Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Sabtu 26 Juli 2025.
Kerja sama ini bertemakan ‘Upaya Membangun Desa Wisata Syariah dengan Memanfaatkan Situs Sejarah di Kecamatan Gebang dalam Rangka Mewujudkan Langkat Berseri’.
Syah Afandin menyambut baik kolaborasi dan menilai langkah sangat strategis memperkenalkan dan melestarikan warisan sejarah Kabupateb Langkat kepada generasi muda. Bahkan, dibutuhkan promosi wisata syariah agar lebih luas dikenal masyarakat luar.
“Dengan kolaborasi seperti ini, saya berharap promosi wisatanya juga ditingkatkan, agar para wisatawan tertarik datang dan menikmati keunikan wisata syariah di Langkat,” seru dia.
Rektor Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai, Abdul Halim Nasution, mengapresiasi kerja sama tersebut.
Kata dia, peranan dosen selain mengajar adalah melakukan pengabdian kepada masyarakat. Salah satunya melalui pengembangan desa wisata syariah yang memanfaatkan kekayaan situs sejarah di Langkat.
“Kami ingin mengangkat potensi sejarah di Langkat. Ini adalah daerah bertuah dengan budaya Melayu yang kental. Hasil dari penelitian ini nantinya akan kami rangkum dalam bentuk buku sebagai referensi sejarah lokal,” beber dia. (*)
Reporter: Jie
Editor: M Idris

previous post