Prosumut
BeritaBudaya

Melirik Destinasi Wisata Tersembunyi disekitaran Parapat: Desa Pardomuan Ajibata yang butuh Pendampingan secara Berkelanjutan

PROSUMUT – Kota Parapat dengan Amenitas Danau Toba adalah paket wisata yang selalu menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Namun kini keindahan Danau Toba dapat semakin kuat sebagai kesan ingatan wisatawan manakala dilengkapi dengan menikmati amenitas tambahan yang berada di desadesa kawanan Danau Toba, yang masih tersembunyi yang belum terekspos secara luas.

Salah satunya keindahan alam di Desa Pardomuan Ajibata, yang memiliki 3 (tiga) potensi alam tersembunyi,
yaitu sungai , sawah  dan air terjun . Dimana tiga situs alam tersebut belum secara maksimal ditata serta belum ada bangunan-bangunan fasilitas wisatawan, seperti dangau-dangau di kawasan hamparan sawah dan susur Sungai.

Desa Pardomuan Ajibata ini memiliki luas area ± 6,0 km² (600 Ha) dengan jumlah penduduk
776 jiwa (2022). Jarak desa Pardomuan Ajibata ke kota Kecamatan Ajibata adalah sekitar 1,5
km. Luas tanah yang difungsikan sebagai sawah adalah sekitar 60 Ha (10% dari luas desa) pada
lansekap alami yang cukup indah yang dapat dikembangkan sebagai obyek wisata sawah.
Selain itu, desa Pardomuan Ajibata dilalui sungai Naborsahan yang bertemu ke sungai Asahan,
mengalirkan air Danau Toba ke PLTA Sigura-gura.

BACA JUGA:  Danantara Kirim Bantuan untuk Penyintas Bencana di Aceh Tamiang

Untuk meningkatkan kunjungan wisata ke desa Pardomuan Ajibata, maka tim kegiatan
pengabdian Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari Drs. Henry Sitorus, MSi yang
didampingi oleh anggota Drs. Junjungan SBP Simanjuntak, MSi, melakukan penguatan
kapasitas kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Saroha Desa Pardomuan Ajibata dengan
beberapa metoda, diantaranya: pendampingan untuk penguatan organisasi kelompok yang
signifikan bagi penguatan kapasitas dan prilaku masyarakat agar mampu mengelola
manajemen pemasaran kepariwisataan agrowisata, pertanggunjawaban neraca keuangan yang akuntabel, serta pelatihan dan penyadaran etos kerja wisata dan prilaku layanan wisata yang
berfungsi untuk meningkatkan perilaku kegotong-royongan, kreativitas dan ketrampilan
sumberdaya manusia kelompok sadar wisata Desa Pardomuan Ajibata.

Adapun latar kegiatan ini dilaksanakan melihat potensi geografi dan topografi Desa Pardomuan
Ajibata Horsik yang sebagian besar wilayahnya berada di lereng perbukitan Danau Toba,
memiliki hamparan sawah penduduk yang dialiri oleh sungai Sijambur, serta tersedianya bahan
baku bamboo, yang menyebabkan Kepala Desa dan masyarakatnya termotivasi untuk mengembangkan wilayah desanya sebagai lokasi tujuan wisata alternatif di Danau Toba.

BACA JUGA:  Danantara Kirim Bantuan untuk Penyintas Bencana di Aceh Tamiang

Menurut Ketua Tim Henry Sitorus “Tujuan akhir dari kegiatan ini manakala terselenggrara
sesuai dengan berbagai program pendukungnya, adalah meningkatnya kehidupan ekonominya
masyarakatnya agar memiliki sumber pendapatan dan pembangunan ekonomi desa alternatif dengan pembentukan BUMDes kepariwistaan”.

Kekayaan modal sosial masyarakat diantaranya kearifan lokal berupa kegotong-royongan dapat dikembangkan dengan peran serta masyarakat desa yang rutin di zaman disruptif ini. Pada awalnya kegiatan ini simultan dengan kegiatan Tim lain yang diketuai oleh Wahyu Abdillah berkompetensi arsitek yang berikhitiar mengemas bambu sebagai bahan bangunan yang durabel. Sehingga tim mengikutsertakan 4 (empat) orang mahasiswa untuk membantu narasumber yang memiliki keahlian untuk mentransfer ilmu pengolahan bambu (pengawetan) atas ketersediaan bahan yang melimpah di lokasi tersebut. Yang selanjutnya akan membangun fasilitas wisata bertekstur bamboo untuk dikelolaan oleh BUMDes Desa Pardomuan.

BACA JUGA:  Danantara Kirim Bantuan untuk Penyintas Bencana di Aceh Tamiang

Pendidikan dan latihan manajemen layanan wisata akan ditempuh pada tahapan kegiatan pengabdian berikutnya yang luarannya adalah pengorganisasian kelompok sadar wisata Saroha yang memiliki perilaku dan karakter yang sesuai dengan langgam 10 Pesona Wisata Sehingga dalam 5 (lima) tahun ke depan, dampak sosial ekonomi yang dirasakan masyarakat (lokal) secara langsung dan tidak langsung dapat menjadi basis utama tingkat partisipasinya dalam mengembangkan usaha wisata, dimana masyarakat mampu mengembangkan potensi secara mandiri berbasis prakarsa lokal.

Memang tujuan antara kegiatan ini adalah eksisnya kelompok sadar wisata yang yang memiliki kapasitas yang konitinu dan kreatif dalam pengeloaan BUMDes. Selain itu luaran hasil pengabdian ini cukup berpotensi untuk peneribitan jurnal Nasional dan Internasional.(*)

Editor : Ronny

Konten Terkait

PWI Langkat Terima 50 Paket Sembako dari Bank Sumut Stabat

admin2@prosumut

Jelang HUT ke-75 RI, Lantamal I Bagi-bagi Bendera ke Nelayan

admin2@prosumut

Target “Hat-trick” 2024, PDIP Gelar Rakor Partai se-Sumut

Editor prosumut.com

BUMDESMA Pakpak Bharat Terima Bantuan dari Kementerian Desa RI

Editor prosumut.com

Syaifullah Terpilih Ketua FWP Sumut 2025-2028

Editor prosumut.com

Ganjar Dukung Gibran Maju Pilgub Jateng

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara