Prosumut
Ekonomi

Pasar Modal Berperan dalam Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi

PROSUMUT – Selama pandemi Covid-19 sektor ekonomi memasuki jurang resesi. Bahkan beberapa kali pasar saham juga berada di zona merah. Namun, semangat pasar modal tak pernah surut sebab pasar modal memiliki peran besar dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)  di masa pandemi.

Memasuki new normal memang kegiatan edukasi secara langsung atau tatap muka belum dilakukan, namun karena kecanggihan teknologi kegiatan pasar modal semakin gencar dilaksanakan.

Seperti di Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) kegiatan secara virtual semakin banyak dan rutin dilaksanakan.

“Selama pandemi ini kegiatan kami malah lebih banyak daripada sebelumnya. Sebelum terjadi pandemi kami jarang sekali melakukan edukasi online seperti Live Instagram (IG), SPM Online atau Webinar. Karena selama ini kan hanya edukasi tatap muka. Jadi di pandemi ini kegiatan kami lebih banyak dan itu semuanya secara online,” kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumut, Pintor Nasution, pada PROSUMUT.COM, Minggu 29 November 2020.

BACA JUGA:  19 Terminal BBM Pertamina Jaga Pasokan dan Distribusi BBM di Sumbagut

Event-event ramai digelar melalui online mulai dari Kompetisi 10 Day Challenge, Pubec Live 2020, Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2020 lalu ada menyelenggarakan Sharia Investment Week (SIW) yakni literasi dan inklusi virtual mengenai pasar modal syariah.

“Bahkan event Business Meeting untuk mengedukasi calon perusahaan yang akan Go Public pun tetap kami jalanin, dan itu tetap online. Meski untuk dalam waktu dekat ini belum ada yang kayaknya perusahaan Go Public dan memang kembali kami serahkan pada perusahaan saja. Apalagi saat ini kondisi perekonomian juga masih belum stabil,” ungkapanya.

Diutarakan Pintor, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga berangsur-angsur pulih setelah di Akhir Maret terjun bebas ke -29 persen. Posisi IHSG sudah masuk ke angka  5793,33 point pada Jumat 27 November 2020.

“Atau selama seminggu IHSG kita sudah +3.80 persen. Alhamdulillah penambahan investor baru kita pun di 4 tahun terakhir ini paling banyak di generasi milenial,” imbuhnya. Per Oktober 2020 jumlah SID kita ada 69.076 yang pada Maret ada diangka 53.469,” terangnya.

BACA JUGA:  KKSU 2025, Momentum Strategis UMKM Sumut Tembus Pasar Global

Apalagi saat ini, ditambahkan Pintor telah di peringatan 43 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, OJK dan SRO yang telah menyiapkan serangkaian acara yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).

Peringatan 43 Tahun ini guna meningkatkan awareness dan mengenang kembali tonggak sejarah diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia.

“Rangkaian acara Peringatan 43 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia juga dapat menjadi sarana untuk mengkomunikasikan pencapaian dan peranan penting Pasar Modal Indonesia dalam perekonomian nasional, serta menjalin hubungan baik antar sesama pelaku pasar modal, media, dan masyarakat pada umumnya,” bebernya.

Pengamat Ekonom Sumut yang juga Praktisi Ekonomi dan Bisnis di USU, Wahyu Ario Pratomo menuturkan aktivitas pasar modal di awal pandemi Covid 19 mulai merebak sekitar Maret 2020 mengalami tekanan yang luar biasa, akibat aksi jual besar-besaran oleh investor karena melihat prospek ekonomi dan bisnis yang buruk.

BACA JUGA:  KKSU 2025, Momentum Strategis UMKM Sumut Tembus Pasar Global

“Jadi sebelum merugi lebih dalam investor melakukan penjualan besar-besaran. Aksi jual tersebut juga berdampak terhadap nilai tukar mata uang rupiah dan sejumlah negara akibat investor menarik dananya besar-besaran. Namun secara perlahan kepercayaan investor mulai kembali karena melihat perkembangan ekonomi yang tidak separah diduga sebelumnya. Mulai terjadi pembelian kembali saham-saham dan surat berharga sehingga pasar modal sudah mulai pulih, walaupun belum seperti sebelum adanya Covid-19,” jelas Wahyu.

Bahkan saat ini, diungkapkan Wahyu untuk IHSG sudah bergerak di level 5700-an yangg artinya sudah mulai normal. Menurutnya, pasar modal yang berkembang menggambarkan perkembangan perekonomian suatu negara.

“Karena pasar modal merupakan salah satu sumber pembiayaan bisnis selain bank. Jadi ketika perusahaan ingin ekspansi mereka dapat mendapatkan pendanaan dari pasar modal dengan cara menjual saham atau jual obligasi. Sehingga perusahaan bisa berkembang lebih baik dan bisa menstabilkan perekonomian juga,” pungkasnya. (*)

 

Reporter : Nastasia
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            : 

Konten Terkait

NTP Sumut Naik 1,58 Persen

Editor Prosumut.com

IHSG dan Rupiah Terpuruk Hari Ini Akibat Deflasi dan Resesi

admin2@prosumut

IM3 Freedom Internet Kini Lebih Spesial

Editor prosumut.com

Mandiri Syariah Terbaik Pendukung Pengendalian Moneter dan Implementasi QRIS

Editor Prosumut.com

Bukan Lagi Infrastruktur, Ini Fokus APBN 2020 Menurut Presiden Jokowi

Editor prosumut.com

Pertalife Insurance Tingkatkan Pemahaman Mahasiswa Soal Literasi dan Inklusi Keuangan

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara