Kota Surabaya diprediksi bakal dilewati dua sesar aktif atau patahan yang bisa menimbulkan potensi gempa darat. Jika terjadi gempa, skalanya bisa mencapai 6,5 skala richter (SR).
Setelah beberapa rentetan bencana gempa bumi di Indonesia, terbaru gempa 6.4 SR di 55 Km timur laut Kabupaten Situbondo, Pemkot Surabaya nampaknya harus bersiaga.
Pakar Kebumian dan bencana dari Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) Dr Amien Widodo, mengatakan, hal ini dikarenakan Kota Surabaya memiliki dua patahan aktif yang berpotensi menimbulkan gempa dengan magnitudo besar.
“Patahan ini adalah Sesar Surabaya dan Sesar Waru. Keduanya ini berpotensi untuk menimbulkan gempa besar. Sampai dengan angka 6.5 SR,” kata Amien.
Kondisi tanah endapan di Surabaya, menurut Amien juga memiliki potensi untuk turut memperbesar amplitudo gempa yang terjadi. Bukan hanya itu saja, hal ini juga bisa berujung pada likuifaksi seperti yang terjadi di Gempa Palu.
“Salah satu buktinya bisa dilihat dari retaknya Jalan Mayjen Sungkono. Padahal itu jalan beton. Tapi tentu fenomena ini masih kita kaji lebih lanjut,” jelasnya.
Amien Widodo mengaku, saat ini Ia bersama tim tengah terus melakukan penelitian lebih lanjut terkait potensi gempa bumi di Kota Surabaya.
“Tes pengeboran akan kami lakukan di beberapa tempat di Surabaya untuk melakukan uji terkait bahaya gempa tersebut,” tambah Amien. (red)