PROSUMUT – Meski secara tahunan atau year on year (yoy) pada Juli 2024 Sumatera Utara (Sumut) mengalami inflasi sebesar 2,06 persen, namun secara bulanan atau month to month ternyata Sumut mengalami kembali deflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Asim Saputra (foto) mengatakan, pada Juli 2024 Sumut mengalami deflasi sebesar 0,82 persen.
“Kita mengalami deflasi berturut-turut dari bulan Juni kemarin (2024), dan saat ini (Juli 2024) kita mengalami deflasi yang cukup dalam sebesar 0,82 persen (secara bulanan),” kata Asim saat rilis berita resmi statistik di Kantor BPS Sumut, Jalan Asrama, Medan, Kamis 1 Agustus 2024.
Disebutkan Asim, ada dua komoditas yang memiliki andil besar terhadap tingkat deflasi Sumut kali ini yaitu cabai merah dan bawang merah.
“Komoditas penyumbang deflasi tersebut adalah cabai merah (0,28 persen) lantaran harganya yang terus turun karena sedang memasuki masa panen. Kemudian, komoditas bawang merah (0,27 persen),” bebernya.
Asim melanjutkan, komoditas tomat, daging ayam ras dan ikan tongkol juga menjadi penyumbang deflasi.
“Tomat 0,10 persen, daging ayam ras 0,07 persen dan ikan tongkol 0,05 persen,” sebutnya.
Dia menambahkan, meski terjadi kenaikan harga pada beras tetapi andil terhadap tingkat inflasi Sumut masih terbilang rendah.
“(Beras) hanya menyumbang 0,03 persen,” tandasnya. (*)
Editor: M Idris