Prosumut
Pemerintahan

Stop Polemik Isu Babi! Gubernur: Kita Besarkan Lyodra Saja

PROSUMUT – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menegaskan kepada masyarakat untuk menghentikan polemik isu babi. Hal itu disampaikannya terkait adanya aksi unjuk rasa massa ‘Save Babi’ yang menolak pemusnahan babi pada Senin 10 Februari lalu.

“Terkait aksi unjuk rasa mengenai babi, itu hanya orang-orang yang tak bertanggung jawab saja. Jangan lagi, sudahi itu (polemik babi). Kita besarkan Lyodra (finalis Indonesian Idol X/2020 asal Sumut yang lolos 6 besar) saja,” tegas Edy saat diwawancarai wartawan di gedung DPRD Sumut, Kamis siang 13 Februari 2020.

Kata Edy, dirinya sudah membahas polemik babi dengan perhimpunan pengusaha rumah makan yang terkait dengan daging babi nasional.

BACA JUGA:  Pemkab Langkat Dukung Pelestarian Budaya

“Saya sudah bicara, dan mereka (perhimpunan pengusaha rumah makan yang terkait dengan daging babi nasional) begitu kondusif. Mereka adem-adem saja setelah diklarifikasi, begitu sudah disampaikan persoalan yang sebenarnya mereka memahami,” sebut Edy.

Mantan Pangkostrad ini menambahkan, elemen masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa ‘Save Babi’ hanya ingin mencari panggung saja.

Senada disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin. Kata Martuani, polemik babi harus dihentikan.

“Terkait polemik babi ini, kami sudah berbicara dengan kelompok mahasiswa dan elemen masyarakat, bahwasanya mari kita hentikan polemik isu-isu babi. Sebab, tidak ada artinya untuk Sumut,” ujarnya yang juga diwawancarai wartawan di gedung DPRD Sumut.

BACA JUGA:  Pemkab Langkat Dukung Pelestarian Budaya

Meski begitu, sambung Martuani, pihak kepolisian tidak bisa melarang masyarakat yang ingin melakukan aksi unjuk rasa.

“Siapapun yang melakukan unjuk rasa atau demonstrasi merupakan hak setiap warga negara, dan kami tidak bisa melarang,” tukas dia.

Diketahui, sebelumnya ratusan masyarakat menggelar unjuk rasa dengan tajuk ‘Save Babi’ pada Senin siang 10 Februari 2020.

Ratusan massa tersebut menentang rencana pemerintah daerah memusnahkan binatang ternak itu karena kabar merebaknya virus flu Babi Afrika.

BACA JUGA:  Pemkab Langkat Dukung Pelestarian Budaya

Aksi unjuk rasa yang berlangsung damai itu, dilakukan massa dengan longmarch dari Lapangan Merdeka Medan hingga ke depan gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol, Medan.

Namun, belakangan beredar kabar akan ada aksi balasan dari kelompok masyarakat lain. Kelompok massa yang disebut-sebut dari Koalisi Umat Islam Sumut berencana demo pada Jumat 14 Februari 2020.

Salah satu isu yang dibawa menolak Hari Kedaulatan Babi yang dikampanyekan massa Save Babi. Akan tetapi, aksi balasan itu dikabarkan batal digelar. (*)

Konten Terkait

Gubernur Sumut Bagi Sembako di Madina dan Palas

Editor prosumut.com

Listrik Masuk Sawah Dorong Efisiensi Energi Pertanian, Dukung Pengendalian Inflasi

Editor prosumut.com

Lantik 399 Pejabat Fungsional, Edy: Yang Menggaji Kalian, Rakyat

Editor prosumut.com

Tangani Stunting, Ini Pesan Pjs Bupati Labuhanbatu ke OPD

Editor Prosumut.com

Sukseskan Vaksinasi Bagi Lansia, Bupati Batubara Panggil Kepala Desa

Editor prosumut.com

Gubernur Sumut Lantik Akhyar Nasution Jadi Walikota Medan

Editor Prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara