Prosumut
Ekonomi

Sektor Pariwisata jadi Kunci Dampak Ekonomi

PROSUMUT – Sektor pariwisata di Indonesia dianggap sangat potensial untuk menjadi kunci dan solusi dalam menghadapi dampak ekonomi akibat perang dagang yang memanas antara Amerika Serikat dan China.

Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Amalia Adininggar Widya mengatakan, di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, sektor pariwisata dapat menjadi kunci pertumbuhan ekonomi suatu negara.

“Sejak ditetapkan sebagai leading sector, pariwisata diharapkan menjadi salah satu sektor unggulan penghasil devisa negara. Apalagi ketika perang dagang antara Amerika Serikat dan China mulai memberi dampak bagi perekonomian global, termasuk Indonesia,” katanya belum lama ini.

BACA JUGA:  Pertamina Patra Niaga Sumbagut Lakukan Cek Harian SPBU di Seluruh Wilayah

Dikatakannya, salah satu jalan pintas yang bisa digunakan untuk menyelamatkan devisa negara adalah sektor pariwisata. “Analisis sementara menunjukkan industri pariwisata tidak terpengaruh oleh perang dagang. Meski sedang terjadi perang dagang, orang-orang tetap berwisata,” katanya.

BACA JUGA:  Sofyan Tan: Kuasai Statistik, Kunci Sukses Masa Depan

Namun yang mesti mendapat perhatian pemerintah dan para stakeholder bukan tentang seberapa banyak jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, tapi seberapa besar uang yang masuk dari sektor ini.

“Yang penting, seberapa besar dana yang dihabiskan wisatawan yang datang ke Indonesia. Inilah yang berdampak pada peningkatan produk domestik bruto (PDB),” jelasnya lagi.

Sementara itu, Plt Sekretaris Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri A menjelaskan bahwa pariwisata bersifat kompleks dan karena itu dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk memajukannya. “Kemenpar tidak dapat melakukan semuanya sendiri, perlu sinergi berbagai sektor,” ucapnya.

BACA JUGA:  Sofyan Tan: Sensus Ekonomi 2026 Harus Jadi Titik Balik

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sepanjang Januari-Mei 2019 mencapai 6,37 juta kunjungan. Angka itu naik 2,70% dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama di 2018 yang berjumlah 6,20 juta kunjungan.(*)

Konten Terkait

Meski Harga Turun, Emas Tetap Pilihan Investasi

Editor prosumut.com

Agustus, Penyaluran Kredit Perbankan Membaik 

Editor Prosumut.com

Bursa Asia Banyak Turun, Waspadai Tekanan di IHSG

Editor Prosumut.com

Mendag Zulhas Dorong Produk UKM Indonesia Tembus Timur Tengah

Editor prosumut.com

Wings Care Hadirkan Ekonomi Pencuci Piring Varian Nanas & Jeruk Nipis, Solusi Atasi Lemak dan Bau Tak Sedap

Editor prosumut.com

Langkah Stimulus OJK Antisipasi Corona

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara