PROSUMUT – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan mulai melakukan pemeriksaan sendiri terhadap sampel swab Polymerase Chain Reaction (PCR) dari pasien Coronavirus Disease-2019 (Covid-19).
Direktur RSUD dr Pirngadi Medan dr Suryadi Panjaitan menyampaikan, pemeriksaan tersebut telah mulai mereka lakukan sejak, Selasa 18 Agustus 2020, khususnya terhadap sampel swab pasien Covid-19 yang mereka rawat.
“Mulai semalam (kita) telah melaksanakan swab PCR dengan teknologi modern full automatic di RS Pirngadi,” ungkapnya kepada wartawan didampingi Wadir Pelayanan Medis dan Keperawatan dr Rushakim Lubis, SpOG dan Wadir SDM dan Pendidikan dr Syamsul Arifin, SpOG, baru-baru ini pada wartawan.
Suryadi menjelaskan, langkah ini adalah program dari Pemerintahan Kota Medan yang pelaksanaannya dipercayakan kepada RSUD dr Pirngadi.
Sebagaimana yang diketahui, bahwasanya Kota Medan sebagai salah satu zona merah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), sehingga butuh peran serta semua pihak dalam menanggulanginya. “Salah satunya adalah dengan pelayan PCR,” jelasnya.
Dengan adanya laboratorium swab PCR di RS plat merah ini, kata Suryadi, diharapkan diagnosa penderita Covid-19 menjadi lebih baik. Alat PCR ini, tambah dia berada di bawah tanggung jawab Instalasi Patologi Klinik RS tersebut.
“Untuk itu kita harapkan kerjasama dari semua RS yang ada di Medan maupun dari RS Kabupaten/Kota yang ada di Sumut,” tandasnya.
Suryadi menambahkan, selain telah dapat melayani pemeriksaan swab PCR, RSUD dr Pirngadi Medan juga turut membuka pelayanan bagi swab mandiri.
Namun terang dia, untuk swab mandiri ini, maka biayanya sepenuhnya akan ditanggung oleh pasien, yakni, senilai Rp1,8 juta.
“Untuk swab mandiri kita juga bisa menerimanya. Hasilnya juga dapat diperoleh selama 24 jam seperti pasien Covid-19 yang dirawat setelah dilakukan validasi. Tapi ini tergantung kuota yang masuk, karena kapasitas perhari pemeriksaan swab ada 150 sampel,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Instalasi Patologi Klinik RSUD dr Pirngadi Medan dr Renatha Nita Hadameon N SpPK menambahkan, saat ini sudah ada 28 sampel swab yang mereka periksa, terdiri dari 11 sampel pada Selasa 18 Agustus 2020 dan 17 sampel pada Rabu 19 Agustus 2020.
“Ini murni pasien kita sendiri. Dalam prosesnya, deteksi yang dilakukan dalam sekali jalan, bisa memeriksa hingga 90 sampel dan sehari bisa 150 sampel. Dari situ kita memang bisa langsung tahu hasilnya, tapi harus divalidasi lagi, sehingga butuh waktu 24 jam sebelum hasilnya disampaikan kepada keluarga,” pungkasnya. (*)
Foto :