PROSUMUT – Selain memiliki banyak manfaat untuk kesehatan fisik, puasa juga baik untuk psikis. Sebab dalam berpuasa bisa melatih kita untuk mengendalikan diri. Dan hal ini sangat penting untuk kesehatan jiwa.
Bagi psikis, puasa menjadi salah satu sarana untuk detoksifikasi (membersihkan racun) jiwa yang selama ini sudah terpapar dengan segala macam bentuk stressor (pemicu stres) sehari-hari.
Demikian dikatakan dokter ahli kejiwaan Dr Elmeida Effendy. Inti dengan puasa adalah pengendalian diri. Orang yang sehat jiwanya berarti mampu mengendalikan diri dari segala rangsangan, baik yang datang dari dalam diri maupun dari luar.
“Selain mengendalikan diri dari makan, minum, hubungan seksual di saat berpuasa, lanjutnya, puasa juga pengendalian diri dalam emosi, mengekspresikan kemarahan, mengendalikan diri untuk tidak mengucapkan kata kata kasar. Misalnya memaki, bergunjing, melatih diri untuk tidak berbicara kecuali yang bermanfaat,” katanya, Kamis 23 April 2020.
Lanjutnya, puasa dapat melatih memperkuat ego seseorang dalam pengendalian diri. Pengendalian diri yang baik merupakan ciri dari jiwa sehat.
“Nah, seharusnya apa yang sudah dilatih selama bulan puasa tetap dilanjutkan di bulan lainnya sehingga meningkatkan kualitas pribadi kita,” sebutnya.
Dia menuturkan, dari beberapa studi yang dilakukan di luar negeri, puasa dapat memberikan manfaat. Di antaranya, membuat tubuh lebih sehat, bugar dan bersih, menurunkan ketegangan jiwa, kadar lemak darah, tekanan darah serta kadar gula darah, meningkatkan daya konsentrasi dan kepekaan panca indra, mengendalikan seks, serta membuat tubuh dan pikiran lebih awet muda.
“Ibadah yang dilakukan di bulan Ramadan juga membuat kita lebih mampu berempati pada orang yang tidak seberuntung kita, meningkatkan rasa sayang, iba, senasib dan sepenanggungan serta keinginan berbagi dan memberi,” pungkasnya. (*)
Reporter : Nastasia
Editor : Iqbal Hrp
Foto :