PROSUMUT – Pihak kepolisian Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) telah mengantongi identitas terduga pelaku pembunuhan terhadap Sinta Devi Malau, 23 tahun, karyawati bank yang ditemukan tewas di kamar mandi kos-kosannya.
Kasatreskrim Polres Tapteng AKP Dodi Nainggolan mengatakan, terduga pelaku ditengarai seorang lelaki yang juga teman dekat korban. Saat ini, anggota di lapangan masih memburunya.
“Sudah kami kantongi (identitas pelaku). Dia masih teman dekat korban dan saat kejadian masuk ke dalam kamar tanpa ada upaya paksa,” ujar Dodi, Sabtu 15 Juni 2019.
Pegawai Bank Syariah Mandiri Tapteng Diduga Dibunuh, Ada Luka Bekas Cekikan di Leher
Sempat Terdengar Suara Teriakan, Polisi Duga Karyawati Bank yang Tewas di Tapteng Dibunuh
Dia mengungkapkan, seusai menghabisi nyawa Sinta Devi Malau secara keji, terduga pelaku membawa dompet milik korban serta mengunci pintu kamar kos dari luar.
Namun beberapa barang berharga milik korban seperti cincin tidak diambilnya.
“Dugaan sementara dompet dan kunci kamar kos dibawa terduga pelaku untuk menghilangkan jejak,” katanya.
Keterangan dari sejumlah saksi, selama ini almarhumah Sinta tinggal di kos-kosan bersama dengan rekan kerjanya di Bank Mandiri Syariah Tapteng.
Namun saat kejadian, korban hanya tinggal seorang diri lantaran temannya sedang cuti dan pulang ke Batam.
Sebelum ditemukan tewas di kamar mandi tempat kos, Sinta sempat menghadiri acara halal bihalal. Kemudian dia pulang ke kos untuk mencuci pakaian dan salat.
“Jadi selesai itu ada seorang pria yang diduga temannya datang ke kamar kos. Setelah itu, korban ditemukan meninggal dunia,” ucapnya.
Hasil pengembangan, almarhumah tewas dengan luka bekas benturan keras di bagian kepala. Diduga luka itu akibat dibenturkan ke tembok kamar mandi atau kloset hingga korban pingsan.
Setelah itu mulut korban ditutup dan lehernya dicekik hingga meninggal. Seusai membunuh, pelaku pergi dengan mematikan lampu dan mengunci kamar kos.
Diketahui, Sinta Devi Malau seorang karyawati Bank Mandiri Syariah di Tapteng tewas tragis dalam kamar kosnya di Jalan Padangsidempuan, Kecamatan Pandan, Jumat 14 Juni 2019.
Korban ditemukan dalam posisi tertelungkup dengan wajah ditutup kain dan terdapat bekas luka cakaran pada kedua tangannya.
Sementara informasi lain diperoleh, Santi Defi Malau, karyawati Bank Syariah Mandiri Pandan, Tapanuli Tengah dikebumikan persis di samping makam kakeknya di Desa Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut, Sabtu 15 Juni 2019 sekira pukul 12.00 WIB.
Dalam proses pemakaman itu Maslan Malau orangtua dari Santi menerima langsung jasad putrinya di liang lahat. Dalam doa yang dipanjatkan agar kiranya almarhum diterima di sisi-Nya.
Jenazah korban tiba di rumah duka, Jumat 14 Juni 2019 sore sekitar pukul 15.00 WIB, di Sibabangun. Isak tagis keluarga dan pelayat pun pecah.
Keluarga tak menduga Santi pergi secepat itu untuk selama-lamanya. Ratusan pelayat silih berganti datang ke rumah duka.
Informasi diperoleh, sebelum ajal menjemput Santi, ibunya sempat diminta korban untuk menyetrika bajunya yang akan dipakai untuk menghadiri pesta pernikahan temannya di Padangsidempuan, pekan depan.
“Pada Jumat malam sekitar jam 8 malam, Santi pulang ke kos usai menghadiri acara halalbihalal bersama teman kantornya, dan sempat mengajak satu orang temannya untuk tidur di rumah kosnya, karena teman satu kos Santi sudah empat hari pulang ke Sidempuan untuk persiapan pesta pernikahannya. Namun temannya itu tak jadi menemani Santi tidur di kosan,” ujar salah seorang keluarga korban di rumah duka.
Keluarga korban juga menyebutkan, bahwa Santi sempat memberi sebuah jam dan kemeja kepada ayahnya.
Sementara itu, sesuai keterangan dari Kapolres Tapteng AKBP Sukamat melalui Kasat Reskrim AKP Dodi Nainggolan, dari hasil visum di RSUD Pandan ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh wanita berparas cantik itu.
“Kami masih intensif melakukan penyelidikan, karena kematian korban tidak wajar. Dan setelah dilakukan visum, hasilnya ditemukan bekas cekikan di leher korban, ada bekas luka cakaran di wajah korban. Sementara di pergelangan tangan korban, juga ada bekas ikatan tali,” terang Dodi. (*)