PROSUMUT – Hingga saat ini jumlah babi di Sumut yang mati mencapai 27.070 ekor di 16 kabupaten/kota karena hog cholera. Satu dari 16 kabupaten/kota itu, adalah Medan dengan populasi 7.221 ekor.
Menanggapi itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengajak seluruh masyarakat yang beternak babi untuk mengkonversi ternaknya dengan ikan.
Hal itu disampaikannya di sela-sela fun walk dalam peringatan Hari Migran Sedunia yang digelar International Organization of Migrant di Desa Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan, Jumat 13 Desember 2019.
“Kita sedang meyakinkan mereka untuk mengkonversi dalam bentuk ternak ikan lele, gurame, dan nila karena dinas pertanian kita bekerjasama dengan instansi terkait,” katanya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya sudah menyiapkan bibit. Apalagi, pasar ikan nila, lele, gurame juga ada banyak.
Dia tidak membantah tentang jumlah populasi babi di Medan yang mencapai 7.221 ekor. Saat ini pihaknya juga tidak lagi menerima laporan bangkai babi di Danau Siombak atau Sungai Bedera.
“Ayo kita yakinkan mereka untuk mau mengkonversinya,” katanya.
Ketika ditanya apa antisipasinya jika banyak babi yang mati, menurutnya, di mana saja ada kematian babi di wilayah Kota Medan, pihaknya siap membantu penguburannya.
“Di mana saja, ada tempatnya kita siakan alatnya, selama ini pun itu yang kita lakukan. Dikubur itu penting, supaya tak menyebar ke mana-mana. Mengubur itu untuk memotong vektor pembawanya,” tukasnya. (*)