PROSUMUT – – Mendukung pelaku UMKM di Sumatera Utara (Sumut), Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I menyalurkan Program Kemitraan (PK) senilai Rp 275 juta, periode bulan Januari sampai April 2019. Penyaluran bantuan modal ini bertepatan dengan Hari Kartini.
“Karena ini hari kartini Pertamina mendukung pelaku perempuan UMKM di Sumatera Utara (Sumut). Untuk di Sumut sendiri kita ada total 36% perempuan pelaku umkm. Ada sekitar 46 orang dari 128 mitra binaan kita. Dan di periode Januari hingga April itu sudah kita serahkan dengan nilai Rp 257 juta. Sedangkan untuk keseluruhan UMKM perempuan dan laki-laki pada periode ini sejumlah Rp 575 juta,” kata Roby pada media, Minggu 21 April 2019.
Bantuan modal ini merupakan bentuk dukungan dari Pertamina MOR I yang mendukung pelaku UMKM perempuan di Sumut. Selain itu, pihaknya juga mendukung mereka dengan kegiatan pelatihan untuk mengembangkan usaha penggiat UMKM ini.
“Kemudian kita juga membantu dengan melakukan promosi buat mereka diantaranya diikutkan ke dalam pameran-pameran untuk meningkatkan penjualan produk mereka. Seperti yang kita serahkan secara simbolis pada Desi salah satu pemilik bisnis minuman Toph Tea sejak 2017 dan Tri Handayani pemilik usaha cemilan Kerupuk Kulit Ikan Patin,” tuturnya.
Menurut Roby, memang awalnya cukup sulit bagi Desi salah satu pelaku UMKM melakukan kegiatan bisnisnya yang naik turun bahkan sempat juga ia berhadapan dengan preman. Kemudian juga bisnisnya sempat menghadapi persaingan tidak sehat ditiru oleh pesaing dengan harga yang lebih murah.
“Tapi Alhamdulillah berkat kerjasama dengan bantuan Pertamina Desi bisa meningkatkan bisnisnya. Awalnya dulu dia hanya dengan 2 orang pekerja dan produksinya hanya puluhan botol per hari kemudian setelah menerima bantuan modal dari Pertamina membeli peralatan minuman kemudian alat produksi yang lain sekarang sudah memproduksi ratusan botol perhari dan dikerjakan 5 orang pekerja,” jelasnya.
Saat ini Pertamina menargetkan penyaluran bantuan modal UMKM ini senilai Rp 16 Miliar untuk seluruh Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) saja dan 36% untuk Sumut. Adapun total penyaluran bantuan ini di Sumut periode 2016 sampai 2019 mencapai Rp 8,4 Miliar.
Desi mengatakan bantuan modal ini sangat membantu. Selain bantuan modal ia juga mendapat dukungan pengembangan usaha dengan diikutsertakan berbagai pameran. “Pertamina mengikutkan saya dalam pameran di Medan, Padang dan Batam. Saya juga ikuti event yang dilaksanakan Pertamina, maupun sajian untuk tamu,” ucapnya.
Hal yang sama dikatakan Tri Handayani wanita 35 tahun ini mendapat bantuan modal Rp 150 juta dan sangat membantu usahanya dalam memasok bahan baku kulit ikan patin. “Jadi sebelum saya dapat bantuan itu produksi bahan baku per hari hanya mampu 400 sampai 500 kg saja tapi. Setelah saya mendapatkan bantuan modal dari Pertamina saya akhirnya belanja kulit ikan dari luar kota yakni dari Jawa sebanyak 18 ton untuk stok 35 hari dan permintaan terpenuhi. Sangat membantu sekali,” pungkasnya. (*)