PROSUMUT – Semakin bertambahnya pengguna media sosial dan penyebaran berita hoax, proses demokrasi seringkali terancam oleh informasi yang tidak akurat dan menyesatkan.
Karena itu, Pemilu damai tanpa berita hoax menjadi sangat penting dalam menjaga integritas demokrasi.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid dalam seminar Literasi Digital bertajuk ‘Pemilu Damai Tanpa Berita Hoax’ belum lama ini.
“Berita hoax atau informasi palsu dapat mengganggu proses Pemilu damai. Hal itu dengan cara menyebarkan informasi yang tidak benar dan membingungkan bagi masyarakat. Tentunya ini bisa memicu ketegangan dan konflik di tengah-tengah proses Pemilu,” ungkapnya.
Meutya menegaskan penting bagi setiap warga negara dan pelaku politik untuk bekerja sama dalam menjaga Pemilu damai tanpa hoax. Masyarakat perlu meningkatkan literasi digital mereka, agar mampu memilah informasi yang benar dan yang tidak benar.
“Pemilu damai tanpa berita hoax adalah pondasi penting bagi demokrasi saat ini. Dengan adanya masyarakat yang teredukasi dan bertanggung jawab, serta pemimpin yang berkualitas, proses Pemilu dapat dijalankan dengan adil dan transparan.
Karenanya, penting bagi setiap individu untuk berkontribusi dalam menjaga Pemilu damai tanpa berita hoax demi kebaikan bersama,” ujar Meutya.
Hal yang sama disampaikan Praktisi Media, Nurleli. Kata dia, pendidikan mengenai penggunaan media sosial dan kemampuan untuk menganalisis informasi menjadi kunci dalam memerangi berita hoax.
“Selain itu, perlu adanya kerja sama antara pemerintah, media, dan lembaga swadaya masyarakat dalam memantau penyebaran informasi yang tidak benar selama masa kampanye Pemilu,” ucap Nurleli.
Menurutnya, tidak hanya masyarakat, partai politik dan calon pemimpin juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga pemilu damai tanpa berita hoax.
Mereka harus fokus pada platform politik dan visi mereka untuk memajukan negara, daripada terlibat dalam kampanye hitam dan menyebarkan berita palsu tentang lawan politik mereka.
“Pemimpin yang memiliki integritas dan etika dalam berpolitik akan menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat dalam menjaga Pemilu damai,” tandasnya. (*)
Reporter : Nastasia
Editor : M Idris