Prosumut

Benny Rachmadi - Pajak E-Commerce

Ekonomi

Pajak E-commerce Dicabut! McKinsey: 3 Tahun ini Pembeli Online Tembus 44 Juta

PROSUMUT – Perkembangan teknologi semakin meluas. Terlebih lagi dalam sistem belanja online di Indonesia dengan memanfaatkan e-commerce.

Menurut McKinsey, dalam tiga tahun ke depan, Indonesia akan memiliki 44 juta pembeli online dengan nilai sekitar 55 miliar dollar AS hingga 65 miliar dollar AS.

Terlebih lagi, keputusan pemerintah baru-baru ini untuk menarik implementasi PMK 210/2018, sebuah peraturan untuk pajak transaksi e-commerce yang pertama kali diumumkan pada bulan Januari, telah menjadi masalah perayaan untuk sektor ini, yang sedang dalam perjalanan untuk lebih luas lagi.

BACA JUGA:  19 Terminal BBM Pertamina Jaga Pasokan dan Distribusi BBM di Sumbagut

Dengan perkiraan populasi online sebesar 103 juta, Indonesia telah menjadi salah satu yang tercepat di dunia dalam hal pendapatan dan bunga e-commerce.

“PPRO High-Growth Market Reports 2018” menyebut Indonesia sebagai pasar e-commerce dengan pertumbuhan tercepat dengan nilai saat ini 7,2 miliar dollar AS.

Konsumen di Indonesia, terutama yang berada di daerah non-perkotaan, telah menikmati kualitas hidup yang lebih terjangkau karena e-commerce.

Sebuah studi pada 2018 oleh McKinsey & Co mengatakan, selain meningkatkan pendapatan, perdagangan online dapat membuka dampak sosial yang lebih luas.

BACA JUGA:  19 Terminal BBM Pertamina Jaga Pasokan dan Distribusi BBM di Sumbagut

Laporan menyatakan perdagangan online telah menghasilkan penghematan 11 hingga 25 persen dibandingkan dengan ritel tradisional untuk pelanggan di luar pulau utama Jawa.

Di wilayah Jawa, di mana penghematan berkisar antara 4 hingga 14 persen, jaringan distribusi sudah sangat maju, sehingga tabungan lebih rendah daripada di bagian lain di Tanah Air.

Lebih dari 55 persen belanja perdagangan online di Indonesia berasal dari Jakarta.

Pengeluaran online di Jakarta, sebagai presentase dari pengeluaran rumah tangga, empat kali lebih tinggi daripada di daerah lain di Jawa dan 10 kali lipat dari pengeluaran di luar Jawa.

BACA JUGA:  19 Terminal BBM Pertamina Jaga Pasokan dan Distribusi BBM di Sumbagut

Perdagangan online juga memiliki dampak signifikan pada masyarakat Indonesia. Ini telah memberdayakan perempuan, memfasilitasi partisipasi mereka dalam ekonomi.

Perdagangan online di Indonesia, menurut laporan McKinsey yang dilansir Warta Ekonomi dari Entrepreneur, Senin 8 April.2019, memiliki dampak sosial ekonomi di empat bidang: manfaat finansial, penciptaan lapangan kerja, manfaat pembeli, dan kesetaraan sosial. (*)

Konten Terkait

Program Tunjuk Rumah, BNI Syariah Permudah Milenial Miliki Hunian

admin2@prosumut

Bursa Saham Global Melambat, IHSG Terkoreksi dan Rupiah Menguat

admin2@prosumut

Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Terus Menguat

Editor prosumut.com

Kemendag Sosialisasi Good Design di Yogyakarta : Jaga Momentum Peningkatan Ekspor 

Editor prosumut.com

Media Sosial Dibatasi Pemerintah, Pedagang Online: Menyusahkan!

Editor prosumut.com

Melalui Program CPNE, LPEI Siap Cetak Eksportir Baru di Lampung

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara