PROSUMUT – Pada November 2020, seluruh kota IHK di Sumatera Utara inflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,34 persen, Pematangsiantar sebesar 0,64 persen, Medan sebesar 0,30 persen, Padangsidimpuan sebesar 0,39 persen, dan Gunung Sitoli sebesar 0,15 persen.
Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara (Sumut) pada November 2020 inflasi 0,33 persen. Hal ini dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi Selasa 1 Desember 2020.
“Bulan November 2020, Medan tercatat inflasi 0,30 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,17 pada Oktober 2020 menjadi 103,48 pada November 2020. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,58 persen kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,44 persen,” sebutnya.
Lalu, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,17 persen, kelompok transportasi sebesar 1,07 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,05 persen.
“Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,17 persen,” sebutnya.
Tiga kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya dan kelompok pendidikan.
“Komoditas utama penyumbang inflasi selama November 2020 di Medan, antara lain daging ayam ras, angkutan udara, bawang merah, minyak goreng, cabai merah, kemeja panjang katun pria, dan pisang,” terangnya.
Sehingga dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, 22 kota tercatat inflasi dan hanya 2 kota yang mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi di Pematangsiantar sebesar 0,64 persen dengan IHK sebesar 104,02 dan terendah di Bandar Lampung sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 105,65. (*)
Reporter : Nastasia
Editor : Iqbal Hrp
Foto :