Prosumut
Umum

Keluarga Terima Jefri, Riki Masih Dicari

PROSUMUT – Jenazah karyawan PT Istaka Karya Jefri Simare-mare yang menjadi salah satu korban tewas penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, tiba di Bandara Kualanamu, Sabtu (8/12/2018) pagi. Jenazah tersebut diterbangkan dengan pesawat Citilink QG 10 dan tiba pukul 07.55 WIB.

Turut mendampingi kedatangan Jenazah dari Jakarta yakni Wadispen Sirait, personel Polres Timika Aipda Selamat Tanjung, perwakilan PT Istaka Karya Idris, serta perwakilan Kementerian BUMN Anindita. Kedatangan jenazah Jefri langsung disambut langsung personel TNI dari Koramil 23/BRG, Deliserdang.

Diketahui, dari 16 orang karyawan PT Istaka Karya yang menjadi korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bukit Kabo Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua pada Minggu (2/12/2018) tercatat tiga adalah warga asal Sumut.

Mereka adalah Jepri Simare-mare, warga Tebing Tinggi, Rikki Cardo Simanjuntak, dan Effendi Hutagaol, keduanya warga Balige, Toba Samosir.

Hanya saja sampai hari ini, lima korban, termasuk Riki Simanjuntak, masih terus dicari aparat keamanan gabungan TNI/Polri.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui keberadaan kelima karyawan PT Istaka tersebut. Lima karyawan yang belum diketahui nasibnya, yaitu M. Ali Akbar, Petrus Ramli, Hardi Ali, Simon Tandi dan Riki Simanjuntak.

“Mudah-mudahan kelima karyawan dapat ditemukan dalam keadaan selamat,” katanya kepada Antara di Jayapura, Sabtu (8/12/2018).

Kamal mengatakan, karyawan PT Istaka yang berada di kamp di Distrik Yigi tercatat 28 orang, 16 orang di antaranya meninggal dalam insiden tersebut, termasuk satu staf BBPJN Papua.

Tujuh karyawan ditemukan selamat, tiga di antaranya masih dirawat di RS Caritas Timika. Selain tiga karyawan Istaka, tercatat satu anggota Brimob yang terluka juga dirawat di rumah sakit tersebut.

Adapun nama-nama 16 jenazah korban KKB di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, yakni Agustinus T, Jepry Simaremare, Carly Zatrino, Alpianus, M, Muh. Agus, Fais Syahputra, Yousafat, Aris Usi, Yusran, Dino Kondo, Markus Allo, Efrandy Hutagaol, Samuel Pakiding, Anugrah Tolu, Emanuel Beli Naikteas dan Daniel Karre.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja membenarkan tiga orang asal Sumut turut menjadi korban dalam penyerangan di Papua Barat.

“Polda Sumut akan berkoordinasi dengan keluarga korban, seperti fasilitas ambulans atau jika diminta adanya pengawalan penjemputan korban. Intinya kami siap apabila dibutuhkan oleh keluarga korban,” kata Tatan kepada wartawan.

Ketika disinggung apakah pihak Polda Sumut akan mengirimkan BKO pasukan ke Papua, mantan Wakapolrestabes Medan ini mengaku sampai saat ini belum ada perintah.

“Kalau ada perintah BKO, pasti akan dilakukan. Tapi sampai saat ini belum ada perintah. Pada intinya kepolisian bekerja untuk keamanan dan keselamatan warga negara,” jelas Tatan.

Otak Pembantaian
Kasus penembakan oleh kelompok bersenjata di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua setidaknya mengakibatkan 16 pekerja PT Istaka Karya meninggal. Jumlah korban bisa jadi bertambah karena belum bisa dipastikan.

Dilansir dari BBC, para pekerja tersebut sedang merampungkan pembangunan Jembatan Kali Aroak dan Jembatan Kali Yigi.

Pihak Aparat menuding bahwa otak dari penyerangan ini dipimpin oleh Egianus Kogoya, yakni pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut.

Sidney Jones, seorang pengamat terorisme, menyebutkan, kelompok Egianus Kogoya merupakan sindikat dari Kelly Kwalik, komandan dari sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang tewas dalam penyergapan polisi pada 2009 silam.

Sidney mengatakan bahwa Egianus dan anak buahnya dikenal lebih militan dan mayoritas masih muda.

Mereka pernah membuat keributan pada Juli lalu saat mencegah pelaksanaan pemilu.

“Biasanya OPM ini terdiri dari faksi-faksi. Di Nduga, satu faksi yang berkuasa dan sempalan dari Kelly Kwalik yang dulu bergerak di Timika. Tapi orang-orang ini muda dan lebih militan,” ujar Sidney Jones kepada BBC News Indonesia.

Sementara itu, Kapendam XVII Cendrawasih Muhammad Aidi menyebut, jumlah anggota kelompok Egianus sebanyak 50 orang. Menurut Aidi, mereka memiliki senjata lengkap berstandar militer.

Pembangunan jalan Trans Papua menjadi pengusik mereka lantaran selama ini Pegunungan Tengah dikenal sebagai markas OPM.

“Dengan adanya jalan Trans Papua, mulailah daerah ini terbuka dari isolasi. Terbukanya jalan, mereka (kelompok OPM) merasa terusik. Sebab otomatis TNI dan Polisi bergerak mendekati arah mereka,” ujar Muhammad Aidi.

Menurut catatan kepolisian, sebelum penembakan di Distrik Yigi, selama dua tahun ini kelompok Egianus Kogoya pernah beberapa kali membuat kasus.

Desember 2017 silam, kelompok ini menyerang pekerja Trans Papua di Kecamatan Mugi. Pekerja proyek bernama Yovicko Sondakh meninggal dan seorang aparat terluka dalam kejadian itu. Pada Juni 2018, pesawat Twin Otter Trigana Air yang disewa oleh Brimob Polri ditembaki saat para petugas akan mengamankan pilkada. Dua orang terluka akibat insiden tersebut.

Pada Oktober 2018 Egianus Kogoya dan kelompoknya menyekap belasan guru yang bekerja di SD YPGRI 1 dan SMPN 1 serta tenaga medis yang bertugas di Puskesmas Mapenduma, Nduga.

Aidi mengatakan bahwa pihak kepolisian sejak awal telah mengimbau untuk menyerahkan diri beserta senjatanya. Pihaknya akan menjamin keamanan mereka dan diampuni dari proses hukum.

Dirinya juga mengatakan akan mematuhi hukum dan memperhatikan prinsip hak asasi manusia.
Para anggotanya pun sudah diperintahkan untuk tak menyasar warga sipil.

Mengenai motif penyerangan, pihak aparat juga belum bisa memastikan. Informasi yang menyebutkan bahwa seorang pekerja memoto kegiatan HUT Kemerdekaan Papua juga belum bisa dipastikan kebenarannya. (ed)

Konten Terkait

Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana 2020, Seluruh Instansi Harus Bersinergi

Editor prosumut.com

Razia Kendaraan di Guru Patimpus, Polisi Juga Bagikan Masker

admin2@prosumut

Kasus Sabu 97,53 Gram, Jaksa Disebut tak Mampu Tentukan Locus Delicti

Editor prosumut.com

43 Tewas, 584 Luka-luka dan 2 Orang Hilang

Ridwan Syamsuri

KPU Sumut Minta Bantuan Pemerintah Daerah

Editor prosumut.com

Demo Ratusan Pelajar di Binjai, Anggota Polri Terluka

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara