PROSUMUT – Setelah menjadi mitra binaan Bank Indonesia (BI), omzet Sabina Collection, salah satu UMKM di Medan, meningkat 100 persen.
Selain itu, produk yang dihasilkan pun dipromosikan secara gratis oleh Bank Indonesia.
Pemilik Sabina Collection, Sri Dewiyana mengungkapkan menjadi mitra binaan Bank Indonesia memiliki pengaruh dan manfaat yang luar biasa.
Terlebih, Bank Sentral Republik Indonesia ini memiliki jaringan yang sangat luas sehingga peluang pengembangan bisnis tentunya sangat besar.
“Sudah hampir lima tahun usaha saya menjadi binaan Bank Indonesia (Sumut). Sebelum jadi binaan Bank Indonesia, omzet yang diperoleh sekitar Rp 45 juta hingga Rp 50 juta pertahun.
Namun, setelah jadi binaan ternyata omzet meningkat 100 persen menjadi sekira Rp 100 juta hingga Rp 120 juta pertahun,” ujar Sri Dewiyana diwawancarai Prosumut.com di sela-sela gelaran Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) dan North Sumatra Invest (NSI) Day 2024 di Istana Maimun baru-baru ini.
Tak hanya omzet bertambah dan promosi gratis, menjadi binaan Bank Indonesia membuat produk UMKM di bidang desain & fashion seperti tas etnik, souvenir, hampers dan corporate kit ini beragam.
Sebab, sebelumnya hanya ada dua jenis produk yaitu kotak pensil dan tas ponsel.
“Setelah menjadi binaan Bank Indonesia, produk yang dihasilkan pun beragam dengan beberapa model. Bank Indonesia sudah tahu apa yang sangat dibutuhkan oleh UMKM,” sambung Sri Dewiyana.
Sri menyatakan selama menjadi binaan, pelanggannya tidak hanya berasal dari Sumut saja tetapi juga luar Sumut.
“Pelanggan produk saya ada di beberapa provinsi. Apalagi, saya sering dibawa Bank Indonesia untuk ikut pameran ke Jakarta, NTT, hingga Kalimantan,” tuturnya.
Sri menuturkan selama menjadi mitra UMKM binaan, Bank Indonesia memberikan pelatihan setiap enam bulan sekali.
“Dari pelatihan itulah produk usaha saya menjadi menjadi beragam, karena diberikan pengetahuan terkait variasi bentuk dan warna produk yang dipasarkan agar menarik minat pelanggan.
Bahkan, pada pelatihan itu juga dibekali dengan manajemen pengelolaan keuangan usaha,” sebutnya.
Diceritakan Sri, sebelum jadi binaan, dirinya sudah bermitra dengan Bank Indonesia.
“Sewaktu jadi mitra, Bank Indonesia sering order produk saya berupa souvenir.
Setelah bermitra cukup lama, saya ditawarkan untuk jadi UMKM binaan mereka.
Kalau jadi binaan, nanti produk-produk saya dipromosikan salah satunya lewat media sosial. Kemudian dibekali dengan pelatihan dan pengetahuan UMKM,” ungkapnya.
Sri berharap, dengan menjadi binaan Bank Indonesia bisnisnya bisa tembus ke pasar internasional.
“Harapan saya, tentu bisa go internasional. Bank Indonesia sudah menyampaikan berbagai hal agar bisa ekspor ke luar negeri.
Akan tetapi, saat ini masih belum bisa lantaran terkendala soal bahan baku. Stok bahan bakunya diambil dari luar Sumut yaitu di Jawa,” pungkasnya. (*)
Editor: M Idris
Teks foto: Sabina Collection, UMKM binaan Bank Indonesia yang memamerkan produknya pada kegiatan KKSU dan NSI Day 2024 di Istana Maimun.