Prosumut
MANCHESTER, ENGLAND - DECEMBER 05: Jesse Lingard of Manchester United celebrates after scoring his team's second goal during the Premier League match between Manchester United and Arsenal FC at Old Trafford on December 5, 2018 in Manchester, United Kingdom. (Photo by Clive Brunskill/Getty Images)
Umum

Jesse Lingard Minim Prestasi, Tapi Banyak Banyak Gaya

PROSUMUT – Media Inggris sedang gencar ‘membantai’ Jesse Lingard dengan kritik. Sebab, kontribusinya sangat minim terhadap produktivitas tim.

Kekalahan 1-2 Manchester United dari Crystal Palace, Sabtu (24/8/2019), menguak kembali buruknya penampilan Jesse Lingard bagi tim Setan Merah.

Pemain serang asal Inggris itu tak memberikan efek ledak bagi lini depan hingga digantikan remaja 18 tahun, Mason Greenwood, sebelum genap tampil satu jam.

Lingard pun meneruskan catatan jelek terkait performanya untuk Man United di Liga Inggris.

Hal ini mengkhawatirkan lantaran Lingard sudah absen memberikan gol maupun assist buat Man United di liga sejak memasuki tahun 2019!

Sumbangsih terakhir Lingard yang berarti terjadi pada Desember 2018 saat dia melesatkan 4 gol dan 2 assist dalam periode akhir tahun itu.

Makanya, media Inggris banyak yang bilang Lingard itu one-month wonder alias keajaiban yang hanya terjadi dalam sebulan.

Bahkan, sepanjang periode Mei-November tahun lalu, ia juga tak menyumbangkan gol maupun assist di Liga Inggris buat Man United.

Kalau diperlebar ke ajang lain, kali terakhir Lingard mencatatkan namanya di papan skor adalah saat menghadapi Arsenal di Piala FA, 25 Januari 2019.

Hal yang bikin gemas media lokal adalah Lingard seperti anak emas pelatih Ole Gunnar Solskjaer.

Kendati kontribusinya amat minim, dia tetap dipercaya tampil sebagai opsi utama, seperti halnya kontra Palace akhir pekan lalu.

Melihat buruknya performa Lingard, fan Man United di berbagai forum ramai-ramai menjerit.

Mereka beropini sebaiknya Solskjaer memberi peluang tampil pemuda berbakat Angel Gomes daripada terus mengelus-elus anak emasnya tersebut.

Ketimbang unjuk gigi dengan kontribusi nyata di lapangan, Jesse Lingard lebih banyak disorot karena perilaku ekstrovert di luar lapangan.

Ia dikritik karena lebih banyak memperlihatkan gaya nyentrik dalam berbusana, bergaul, ataupun bertingkah di media sosial.

Lantas, bagaimana tanggapan Solskjaer?

“Jesse tetap bagian besar dari tim kami dan akan terus menjadi bagian yang penting,” kata sang pelatih, seperti dikutip dari BolaSport.com.

Meski demikian, sudah ada sepercik peringatan dari Solskjaer bahwa status pemain inti bisa saja hilang jika Lingard tidak dapat berkembang.

“Energi yang diberikan Jesse membuat tim hidup, tetapi kami rasa Mason (Greenwood) perlu dimasukkan dan menciptakan sesuatu. Kita akan lihat lebih banyak hal dari Mason,” tuturnya.(*)

Konten Terkait

TP-PKK Medan Bakal Sinergikan 10 Program Pokok Pusat

Editor prosumut.com

Mobil Listrik PLN Jajal Rute Medan-Aceh

Ridwan Syamsuri

Toko Cat di Sekip Terbakar, Tiga Orang Melepuh

Editor prosumut.com

Tolak Barca, Playmaker Chelsea ini Resmi Berseragam Real Madrid

Val Vasco Venedict

Barca Dalam Tekanan Sevilla

Editor prosumut.com

KPK Paparkan Perkara Suap Modus Terbanyak Hingga 2019

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara